Menag Upayakan Jamaah Haji Tak Lagi Menempati Mina Jadid

Dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik serta mengurangi risiko bagi jamaah haji Indonesia, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berupaya agar pada penyelenggaraan haji tahun ini tidak ada lagi jamaah Indonesia yang menempati kawasan Mina Jadid.



Menurut Menag, jarak antara Mina Jadid dengan tempat melempar jumrah (jamarat) sangat jauh, mencapai 7 km. Jarak itu harus ditempuh dengan berjalan kaki sehingga berpotensi menimbulkan risiko kesehatan dan keamanan bagi jamaah. Jika jaraknya bisa diperpendek, Menag berharap risiko itu bisa diminimalisir.

 “Tahun ini kita harus punya target, kita upayakan agar tidak ada lagi jamaah haji kita yang ditempatkan di Mina Jadid. Karena itu jauh sekali. Dari 125 korban peristiwa Mina pada musim haji lalu, sebagian adalah mereka yang tinggal di sana,” terang Menag dalam Rapat Koordinasi di Kantor Urusan Haji Indonesia (KUHI) Jeddah, Kamis (10/3/2016).

Menurut Menag, ada tiga  alternatif solusi yang diupayakan agar jamaah haji Indonesia tidak lagi menempati  Mina Jadid. Solusi pertama, Menag sudah berkirim surat kepada Menteri Haji Saudi agar tenda Mina bisa ditingkat sehingga daya tampungnya lebih banyak dan  tidak perlu lagi ada jamaah haji yang ditempatkan di luar wilayah Mina. Menag masih menunggu respon Pemerintah Saudi terkait surat ini, apakah bisa  direalisasikan pada tahun ini atau tidak.

Solusi kedua, lanjut Menag, jamaah haji yang diproyeksikan akan ditempatkan di Mina Jadid akan ditempatkan di pemondokan di Makkah yang terdekat dengan Mina. “Jadi  mereka tidak perlu tinggal di tenda. Mereka kembali ke hotelnya sehingga itu diharapkan dapat meminimalisir potensi kesasar atau bahkan potensi terjadinya kecelakaan, ancaman kesehatan, dan lainnya,” terang Menag.

Selama ini, ada sekitar 7 Maktab di Mina Jadid yang ditempati oleh jamaah haji Indonesia.  “Kita sudah bisa memproyeksikan kloter yang nantinya akan menempati tujuh maktab itu kita tempatkan di hotel-hotel yang berdekatan dengan jamarat,” tegas Menag.

Sebagai solusi ketiga, Menag ingin agar jamaah haji yang ditempatkan di Mina Jadid menempati tenda petugas haji di Mina. “Biarlah jamaah yang di Mina Jadid, tinggal di tenda yang biasa kita  tempati. Lalu petugas carikan tempat lain di luar Mina,” tutur Menag.

Selama ini, tenda petugas haji di Mina berada di dekat pintu terowongan Muaishim yang mengarah ke Jamarat. Jarak dari tenda ke Muaishim jauh lebih dekat jika dibandingkan dengan Mina Jadid.


Dalam kunjungan di Arab Saudi, Menag dijadwalkan meninjau lokasi pemondokan jamaah haji di Makkah. Selain itu, Menag juga akan melakukan pertemuan dengan Muassasah Asia Tenggara dilanjutkan dengan mengunjungi Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) di Makkah.
Info lebih lanjut terkait kegiatan Menag selama di Arab Saudi bisa diakses melalui  tim informasi KUHI di nomor +966508707833. (kemenag.go.id)

Posting Komentar untuk "Menag Upayakan Jamaah Haji Tak Lagi Menempati Mina Jadid"