ASPHURINDO: Penolakan Asosiasi Tak Melihat Dari Sisi Hukum Positif Saja

hafidz taftazani (kanan). foto dok tvhaji
Ketua Umum ASPHURINDO (Asosiasi Penyelenggara Haji Umrah Republik Indonesia dan Indbond) KH Hafidz Taftazani perlu meluruskan sebuah pernyataan tentang penolakannya terhadap travel FT untuk menjadi anggota asosiasi. Penolakan ini hendaknya tidak dlihat dari sisi hukum positif saja tetapi harus dilihat dari sisi syariat, dimana salah satu syarat haji dan umrah adalah istita’ah.
“Istita’ah disini dapat diartikan mempunyai biaya perjalanan yang mampu memberikan perlindungan, kenyamanan dan kemanan,” tegas Hafidz kepada wartawan melalui telpon selulernya di Jakarta Senin 25 April 2016.

Dia menambahkan, dalam kesepakatan yang tak tertulis Kementerian Agama dan para  Asosiasi haji umrah menolak harga paket umrah murah, yang dalam hal ini diimplementasikan tidak istita’ah. 

“Para pimpinan asosiasi sudah menanyakan kepada travel yang bersangkutan tentang harga murah yang dijual, bagaimana breakdown atau hitung-hitungannya. Tetapi mereka menolak untuk memberikan jawaban. Hal inilah yang menjadi dasar penolakan,” tegas Hafidz Taftazani yang juga Dirut Al Anshar Asbihu Tama Sejahtera.

Ia menjelaskan, bahwa harga murah (tidak istita’ah) inilah yang membikin carut marut penyelenggaraan umrah. Beberapa penyelenggara atau siapapun, katanya lagi, banyak yang mengikuti cara-cara seperti ini yang sudah dikatagorikan money game dan atau gali lubang tutup lubang. 

Tragisnya, lanjut Hafidz, pada musim umrah ini calon jamaah umrah yang gagal  berangkat jumlahnya lebih dari 12 ribu orang. “Itu yang diketahui, yang tidak diketahui pasti jumlahnya banyak sekali,” terang Hafidz. 
Menurutnya, sekarang sudah terstigma jika ingin menipu orang Islam gunakanlah dengan jual paket umrah murah. Apalagi calon jamaah sendiri menunggu didatangi “calo” yang menjual paket murah.

Posting Komentar untuk "ASPHURINDO: Penolakan Asosiasi Tak Melihat Dari Sisi Hukum Positif Saja"