foto radar bogor |
Saefullah (33), salah seorang pengendara sepeda motor, mengaku sering melintas di jalur tersebut. Warga Desa Cograk, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor ini merasakan ketidaknyamanan saat melalui jalur berlubang dan rusak.
“Kalau lewat jalan itu (Semeru, red) seperti di daerah perkampungan, karena jalannya buruk,” kata Saefullah kepada Radar Bogor.
Menurutnya, perbaikan jalan harus dilakukan demi kenyamanan juga menjamin keselamatan selama berkendara. “Bisa saja lubang itu menelan korban. Karena selain berlubang, banyak kerikil kecil yang membuat jalan licin,” tukasnya.
Pengendara lainnya, Abdul Jabbar merasakan hal serupa. Warga Kelurahan Menteng, Kecamatan Bogor Barat, itu mengatakan sejak 2015 tidak pernah ada perbaikan serius. “Jadinya (kondisi, red) jalan terus seperti itu,” kata Abdul.
Menurutnya, perbaikan jalan harusnya sudah dilakukan. Mengingat, jalur tersebut cukup padat dan menjadi akses utama bagi warga Bogor maupun luar Bogor yang hendak mendapatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit Kota Bogor.
“Aneh, bukannya diperbaiki malah dibuat polisi tidur. Jalan sudah rusak ditambah polisi tidur jadi semakin membuat tidak nyaman pengendara,” katanya.
Abdul berharap, Pemerintah Kota Bogor lebih serius melakukan pembangunan. Dia bahkan menduga adanya anggaran yang tak tersalurkan lantaran tidak pernah ada kegiatan pemeliharaan jalan. “Jangan-jangan sudah dianggarkan tapi tidak dikerjakan. Kalau seperti itu, harus ada penindakan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Herman Rusli mengatakan,perbaikan jalan bulan ini terkendala cuaca.
Sebab, kata dia, akan sia-sia jika tambal sulam aspal dilakukan pada musim hujan. Karena hasilnya tidak akan maksimal. “Kami tidak bisa bertindak apa-apa karena cuacanya hujan terus,” jelasnya ketika dikonfirmasi.
Khusus di Jalan Semeru, menurutnya, kerusakan bukan hanya akibat guyuran air hujan. Melainkan karena terkikis air yang menggenang di jalan yang banyak tanggulnya.
Padahal, pihaknya tidak merasa membuat tanggul. “Yang di Semeru ada semacam polisi tidur, yang membuat air menggenang di situ. Makanya, kondisinya jadi seperti itu,” terangnya.
Maka itu, nantinya setelah diperbaiki, ia berharap tidak ada warga yang sengaja membuat tanggul untuk membuat pelan laju kendaraan. Sebab, dikhawatirkan jika dibuat tanggul akan membuat jalan tersebut cepat rusak kembali. (radar bogor).
Posting Komentar untuk "Pengendara Keluhkan Buruknya Jalan Semeru Kota Bogor"