Penyusunan regulasi tentang kriteria dan pencegahan Pungutan Liar pada Bimas Islam di hotel Sahira Bogor (4/4). (foto bimas islam). |
Sekretaris Pencegahan Saber Pungli Nasional, Endang
Agustin menyampaikan bahwa pada setiap tahapan
siklus kehidupan manusia tidak lepas dari pungutan liar. Menurutnya,
ini lebih dahsyat dan berbahaya karena peluangnya cukup banyak.
"Dimana-mana, di setiap siklus kehidupan ada Pungli. Lalu pemerintah
membentuk Satgas Saber Pungli karena jelas sudah merusak sendi kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara." kata Endang pada penyusunan regulasi tentang kriteria dan pencegahan Pungutan Liar pada Bimas Islam di hotel Sahira Bogor (4/4).
Untuk mengetahui praktik Pungli, menurutnya mudah, yaitu pengenaan
biaya atau pungutan di tempat yang seharusnya tidak ada biaya sehingga
mengganggu dan memberatkan masyarakat, mempengaruhi iklim investasi,
ekonomi biaya tinggi, dan menurunkan wibawa hukum serta kepercayaan
masyarakat terhadap pemerintah.
"Karena akibat praktik Pungli sangat luas, maka pemerintahan Jokowi
sangat serius menanganinya. Saat ini tiap polda perbulan ditarget dua
OTT (Operasi Tangkap Tangan)," tuturnya.
Endang meminta kepada semua aparatur negara, khususnya terkait dengan
pelayanan publik agar menghindari praktik ini. Cara terhindar dari OTT
adalah ikuti aturan atau pedoman yang ada.
"Agar terhindar dari OTT, ikutilah pedoman atau aturan yang ada. Selain
itu perlu dilakukan pembinaan (preemtif), upaya pencegahan (preventif),
dan tentu saja penegakan hukum (represif)," ujarnya.
Berdasarkan data yang dipaparkan, total aduan pungli per 3 april 2018
sebanyak 35.625 aduan. Menurutnya, Kemenag menduduki peringkat 7
instansi yg paling banyak diadukan masyarakat. Sampai saat ini sudah ada
1.628 OTT di seluruh Indonesia. (kemenag.goid).
Posting Komentar untuk "Saber Pungli: Praktek Pungli Rusak Sendi Kehidupan"