foto antara |
Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Bandung, Jawa Barat,
menguji 16 sampel makanan dan minuman berbuka puasa (takjil) yang
diambil dari pusat keramaian perdagangan makanan di Kota Kembang.
"Kami
melakukan uji sampel terhadap 16 makanan yang kami curigai mengandung
zat berbahaya," kata Kepala Bidang Pengawasan dan Penyidikan BBPOM
Bandung Della Triatmani di Jalan Pusdai Kota Bandung, Senin (21/5).
Semua sampel yang diambil langsung diuji di mobil labolatorium keliling yang terparkir di sekitar jalan Pusdai.
Sidak
ini, kata Della, merupakan kegiatan rutin yang dilakukan BBPOM Bandung
dalam upaya mengawasan terhadap peredaran makanan yang mengandung bahan
berbahaya terutama saat Ramadhan.
Beberapa panganan yang diuji
seperti kerupuk berwarna, bakso goreng, cincau, kue basah, dan makanan
lainnya yang diduga mengandung Rhodamin B maupun formalin.
Dari
ke-16 sampel yang diuji, BBPOM menemukan salah satu makanan takjil
mengandung formalin yang berbahaya apabila dikonsumsi oleh manusia.
"Kami menemukan satu makanan yang mengandung bahan berbahaya di tutut (bekicot sawah). Hasil uji positif formalin," kata dia.
Hasil
uji tersebut kemudian akan ditindaklanjuti untuk memastikan seluruh
penjualan makanan di Pusdai bebas dari zat berbahaya. Sementara untuk
pedagang yang diketahui memasukan bahan berbahaya dilakukan pembinaan
oleh Dinas Kesehatan.
"Tindak lanjut terhadap penjual kami
berkoordinasi Dinkes. Para penjual diberikan pembinaan, mungkin karena
ini pedagang kecil ketidaktahuan mereka produknya mengandung formalin,"
kata dia.
BBPOM akan terus melakukan sidak ke beberapa sentra
penjualan makanan takjil di Kota Bandung, khusus untuk pedagang bekicot
sawah di Pusdai akan terus dilakukan pengawasan. Apabila pedagang
tersebut masih menjual makanan yang mengandung bahan berbahaya, BBPOM
akan melakukan tindakan tegas.
"Tidak kami sita untuk sementara.
Kami meminta produknya tidak dijual, kami telusuri di mana ia
mendapatkan produknya," kata dia. (antara|alfa).
Posting Komentar untuk "BBPOM Bandung Temukan Makanan Mengandung Zat Berbahaya dalam Uji 16 Sampel Makanan Takjil"