Untuk meningkatkan kompetensi tenaga pendidik program Kesetaraan Usaha
Mandiri (KUM), Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor melaksanakan
pelatihan penguatan skill pengajar di salah satu Hotel di bilangan Jalan
Raya Puncak Kecamatan Megamendung, beberapa hari lalu (Rabu 25/4).
Kepala Seksi GTK PNF Disdik Kabupaten Bogor Ade Kosnia menjelaskan, kegiatan pelatihan diikuti sebanyak 200 tutor KUM dari 40 kecamatan.
“Pelaksanaannya dilakukan selama tiga hari yakni, mulai tanggal 24-26 April ini,” jelasnya.
Dituturkannya, materi pelatihan akan meliputi penguatan karakter kompetensi membaca menghitung (Calistung) bagi para warga belajar.
“KUM merupakan tahapan lanjut dari Keaksaraan Fungsional (KF) dimana dalam proses pembelajarannya warga belajar sudah harus mengenal dan mampu membaca minimal tiga kalimat dasar,” tuturnya.
Diakui Ade, kendala yang ditemui dalam penerapan KUM berupa lemahnya tingkat kesadaran dari warga belajar hasil output KF.
Hal ini, ditegaskannya, disebabkan rata-rata warga belajar output dari KF sudah berusia non produktif yakni sekitar 40-60 tahun.
Sementara itu Kepala Bidang Pembinaan GTK Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Asep A.Sudrajat mengemukakan program KUM sendiri menghasilkan produk industri mikro masyarakat. Dimana diharapkan bisa menjadi mata pencaharian sampingan warga belajar.
Akan tetapi, pihak Disdik sedikit menyayangkan hingga saat ini Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) yang berfungsi sebagai wadah penampung industri masyarakat kecil dinilai belum bisa mengakomodir dan memfasilitasi output olahan warga belajar.
“Kabupaten Bogor memiliki lebih dari 100 kelompok program KUM, dimana masing-masing memiliki olahan industri sendiri. Tentu saja itu semua memiliki nilai jual dan seharusnya bisa difasilitasi SKPD seperti Diskoperindag atau UMKM daerah demi menyokong kesejahteraan masyarakat kecil,” tukasnya. (diskominfo|azka).
Kepala Seksi GTK PNF Disdik Kabupaten Bogor Ade Kosnia menjelaskan, kegiatan pelatihan diikuti sebanyak 200 tutor KUM dari 40 kecamatan.
“Pelaksanaannya dilakukan selama tiga hari yakni, mulai tanggal 24-26 April ini,” jelasnya.
Dituturkannya, materi pelatihan akan meliputi penguatan karakter kompetensi membaca menghitung (Calistung) bagi para warga belajar.
“KUM merupakan tahapan lanjut dari Keaksaraan Fungsional (KF) dimana dalam proses pembelajarannya warga belajar sudah harus mengenal dan mampu membaca minimal tiga kalimat dasar,” tuturnya.
Diakui Ade, kendala yang ditemui dalam penerapan KUM berupa lemahnya tingkat kesadaran dari warga belajar hasil output KF.
Hal ini, ditegaskannya, disebabkan rata-rata warga belajar output dari KF sudah berusia non produktif yakni sekitar 40-60 tahun.
Sementara itu Kepala Bidang Pembinaan GTK Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Asep A.Sudrajat mengemukakan program KUM sendiri menghasilkan produk industri mikro masyarakat. Dimana diharapkan bisa menjadi mata pencaharian sampingan warga belajar.
Akan tetapi, pihak Disdik sedikit menyayangkan hingga saat ini Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) yang berfungsi sebagai wadah penampung industri masyarakat kecil dinilai belum bisa mengakomodir dan memfasilitasi output olahan warga belajar.
“Kabupaten Bogor memiliki lebih dari 100 kelompok program KUM, dimana masing-masing memiliki olahan industri sendiri. Tentu saja itu semua memiliki nilai jual dan seharusnya bisa difasilitasi SKPD seperti Diskoperindag atau UMKM daerah demi menyokong kesejahteraan masyarakat kecil,” tukasnya. (diskominfo|azka).
Posting Komentar untuk "Disdik Pemkab Bogor Gelar Pembinaan Kompetensi Tutor KUM"