ilustrasi |
Kini terkuat sudah penyebab 108 warga Kampung Sawah, Kelurahan Tanahbaru, Kecamatan
Bogor Utara, yang keracunan massal. Ternyata, tutut atau
keong air tawar yang dikonsumsi warga positif mengandung bakteri.
Kepastian ini, disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor,
Rubaeah, setelah keluarnya hasil uji sampel makanan tersebut, Selasa
(29/5).
“Berdasarkan hasil uji laboratorium kesehatan daerah (Labkesda),
positif terdapat Shigella, E. Coli dan Salmonella dalam sampel tutut
yang dikonsumsi warga,” ujarnya di laman radarbogor.id.
Ketiga bakteri tersebut, jelas dia, sangat mudah berkembang dalam
makanan yang tidak diolah dengan baik dan higienis. Terlebih, air yang
digunakan untuk memasak keong juga teruji mengandung Coliform dan logam
Mn (mangan).
“Makanya, bakteri tersebut sangat rentan berkembang biak
dalam olahan tutut yang memang tidak diolah dengan cara yang sesuai
dengan standar kebersihan oleh pengolahnya atau penjualnya,” ucap dia.
Apalagi, berdasarkan hasil peninjauan di lokasi, jarak antara septic
tank dengan tempat pengolahan tutut sangat dekat. Jika sudah demikian,
maka bakteri tersebut sangat mudah berpindah.
Meski tidak ada korban jiwa, Rubaeah mengatakan, kejadian seperti ini
tidak bisa dianggap remeh. Walaupun gejala yang ditimbulkan hanya
sekadar mual, muntah, buang air dan lainnya. “Sebab, kondisi terparah
dari keracunan bisa menyebabkan meninggal dunia,” tegasnya.
Maka dari itu, lanjut Rubaeah, Dinkes masih menunggu hasil lab untuk
sampel rectal swab dari korban keracunan dan yang memasak tutut
tersebut, serta sampel muntah korban yang membutuhkan waktu.
Dalam waktu dekat, pihaknya bersama Disperindag Kota Bogor pun akan
melakukan pengawasan terhadap makanan dan melakukan inspeksi mendadak
khusus di bulan Ramadan, dengan sasaran pedagang takjil untuk memastikan
makanan yang dijual aman bagi kesehatan masyarakat.
“Kegiatan ini sekaligus mengedukasi warga untuk memperhatikan cara
pengolahan makanannya, memenuhi syarat sanitasi dan higienis,” katanya.
Di tempat berbeda, Ketua RW 007, Kelurahan Tanah Baru, Saipul Anwar
menambahkan, warganya saat ini sudah berangsur-angsur pulang ke rumah
masing-masing. Tinggal delapan orang yang masih dirawat di empat tempat,
yaitu RSUD Kota Bogor, Puskesmas Tanahsareal, Puskesmas Merdeka, dan RS
Azra.
“Sudah 90 persen yang pulang ke rumah saat ini (kemarin, red),
tinggal 10 persen lagi yang masih dirawat di rumah sakit. Alhamdulillah
selebihnya sudah membaik,” beber Saipul.
Ia juga membenarkan bahwa korban sempat bertambah sebanyak enam
orang. “Tapi, mereka hanya melakukan rawat jalan. Kondisinya tidak
separah yang awal-awal hingga dirawat. Jadi, hanya berobat saja,”
ucapnya.
Seperti diketahui, ratusan warga Kampung Sawah, Kelurahan Tanahbaru,
Bogor Utara, harus dilarikan ke sejumlah rumah sakit dan puskesmas usai
menikmati keong sawah yang dibeli dari Mang Juju, warga sekitar, pada
Jumat (25/5). Atas kejadian itu, Pemkot Bogor menetapkan kejadian ini
sebagai kejadian luar biasa.(rdb|azka).
Posting Komentar untuk "Penyebab Keracunan Massal di Bogor Karena Adanya Bakteri Bersarang di Tutut "