Saat menjadi inspektur Apel Gelar
Pasukan Operasi Ketupat Lodaya 2018 dalam kesiapan pengamanan
Idul Fitri 1439 Hijriah di lapangan Mapolresta Bogor Kota, jalan Ks.
Tubun, Kota Bogor, Rabu (06/06/2018), Plt Wali Kota Bogor Usmar Hariman
membacakan amanat Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian yang
menyebutkan ada empat potensi kerawanan yang harus diwaspadai bersama.
Potensi pertama adalah stabilitas harga
dan ketersediaaan bahan pangan. Pada 2017, secara umum hal itu dapat
terjaga dan tidak terjadi kelangkaan bahan pangan, ini semua berkat
kerjasama semua instansi terkait.
“Sedangkan pada tahun 2018, permasalahan
yang ada lebih kepada distribusi pangan, upaya penimbunan oleh kelompok
kartel, mafia pangan dan perilaku negatif pelaku usaha yang menaikkan
harga diluar ketentuan. Untuk mengatasinya diperlukan kerjasama
stakeholder terkait,” kata Usmar saat membacakan amanat Kapolri.
Potensi kedua adalah permasalahan
kelancaran dan keselamatan arus mudik dan arus balik. Berdasarkan hasil
survei Korlantas Polri dan unsur kementerian terkait, Pertamina dan Jasa
Marga. Sekurangnya ada lima lokasi rawan macet pada jalur utama mudik
lebaran tahun 2018.
Untuk itu bagi semua personil, khususnya
pada titik rawan macet dan rawan kecelakaan agar dilaksanakan
pemantauan secara cermat, terapkan berbagai strategi, bertindak sesuai
ketetapan dan tetap memberikan pelayanan secara optimal pada 3.097 pos
pengamanan dan 1.112 pos pelayanan, 7 pos terpadu dan 12 pos cek poin,
yang digelar selama pelaksanaan Operasi Ketupat Lodaya 2018.
Potensi ketiga adalah potensi bencana
alam dan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas)
lainnya, seperti pencurian dengan menggunakan alat (curat), pencurian
dengan kekerasan (curas), curanmor, copet, pencurian rumah kosong, aksi
begal dan hipnotis.
Bagi para Kasatwil diharapkan dapat
mengambil langkah pre-emptif dan preventif yang diperlukan untuk menekan
potensi yang ada dan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak lainnya,
seperti Basarnas, BMKG dan pihak terkait lainnya dalam upaya
mengantisipasi dan mewaspadai potensi bencana alam.
Potensi keempat adalah ancaman tindak
pidana terorisme. Upaya yang dilakukan untuk menekan potensi ini, kepada
Kasatwil ditekankan untuk terus meningkatkan kegiatan deteksi intelijen
diimbangi penegakan hukum secara tegas (pre-emtif strike) melalui
optimalisasi peran satgas anti teror di seluruh jajaran polda. Tidak
ketinggalan tempat ibadah, pusat keramaian, mako polri serta aspek
pengamanan personil keamanan harus menjadi perhatian dan harus
diperkuat. Disamping perlu adanya pengamanan yang didampingi dengan
personil bersenjata.
“Dalam mewujudkan keamanan secara umum
diperintahkan kepada seluruh jajaran kepolisian untuk meningkatkan
kerjasama dan sinergitas dengan TNI dan stakeholder terkait lainnya,”
ujarnya. (humas kota bogor|alfa).
Posting Komentar untuk "4 Potensi Kerawanan Idul Fitri 1439 H/2018"