staasiun bogor pada lebaran 2017 |
Salah satunya, Bambang (65) beserta istri dan anaknya yang akan mudik ke Garut, namun terlebih dulu mengunjungi sanak saudaranya ke Kota Kembang, Bandung.
“Saya ke adik dulu, baru ke kampung halaman Garut. Takut macet, jadinya dari sekarang-sekarang sudah berangkat biar tidak terjebak macet,” ungkapnya dilaman radarbogor.id.
Kabid Angkutan pada Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, Jimy Hutapea mengatakan, kepadatan pemudik diperkirakan pada H-3 Lebaran. Namun, dia memprediksi jumlah pemudik angkutan umum Lebaran tahun ini bakal mengalami penurunan seperti tahun-tahun sebelumnya, yakni sekitar enam persen.
Penurunan ini, katanya, karena ada beberapa perusahaan otobus yang tutup akibat bangkrut. Penurunan ini sudah menjadi tren selama tiga tahun terakhir.
Sementara, Kepala Stasiun Bogor, Cahyono menuturkan, Stasiun Bogor baru padat justru pada hari H Lebaran dan setelahnya. Sebab, commuter line lebih kepada angkutan harian dengan jarak pendek. Biasanya pemudik memadati stasiun untuk menuju stasiun yang menuju daerah Jawa.
“Warga yang ke Bogor lebih condong untuk wisata. Sehingga padatnya ketika Lebaran dan setelah Lebaran,” paparnya.
Jadi Sebelum atau jelang Lebaran, traffic pengunjung tidak ramai. Meski begitu, ia mengatakan bahwa stasiun telah menyiapkan fasilitas tambahan mengantisipasi membeludaknya pengunjung di stasiun.
Salah satunya, tenda tempat duduk untuk pengunjung. Di sana sudah disediakan tujuh loket manual tambahan, mengantisipasi panjangnya antrean pembelian tiket.
Begitu juga loket refund, pengembalian uang asuransi. Yang biasanya hanya ada tiga ditambah lima loket. Loket manual juga di tambah tujuh, tapi yang diaktifkan baru tiga karena belum padat.
Pihak stasiun Bogor juga menyediakan posko wilayah yang memudahkan pendatang mengetahui wilayah Bogor serta posko kesehatan.(rdb|alfa).
Posting Komentar untuk "Satu Demi Satu Warga Mulai Tinggalkan Bogor"