Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama PT.
Pembangunan Perumahan (PP) melakukan pertemuan sebagai tindak lanjut
dari surat Divisi Pengembangan Bisnis dan Investasi PT PP (Persero)
tertanggal 24 September 2018 tentang paparan rencana pembangunan
jalan Tol Cikarang-Ciranjang.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Iwa
Karniwa mengatakan, selain bersama PT PP (Persero) yang merupakan BUMN
yang bergerak dalam bidang penyedia jasa konstruksi, rapat koordinasi
juga mengundang perwakilan Pemerinah Kabupaten Bogor, Bekasi, Kabupaten
Cianjur dan beberapa dinas terkait dari Pemprov Jabar diantaranya
Bappeda, Kadisperkim, Ka DBMPR, Karo Hukum dan HAM.
"Dari hasil pertemuan sementara, gagasan
pembangunan jalan Tol Cikarang-Ciranjang melihat lalu lintas
Jakarta-Bandung yang saat ini melalui Cikampek sampai dengan Dawuan
Junction dan selanjutnya melalui Cipularang ke Bandung, cukup padat,"
ucapnya.
Menurut Iwa, untuk menampung jumlah
kendaraan yang melalui ruas tol Jakarta-Cikampek, saat ini sedang
dilakukan peningkatan atas ruas tersebut, yaitu pembangunan 2x2 lajur
tol layang (elevated) dari Karawang ke Cikunir serta 2x3 lajur dari Tol
Jakarta-Cikampek 2 yang akan menghubungkan Jatiasih dengan Sadang
sepanjang 52 km.
"Kebutuhan untuk meningkatkan jalan Tol
Cipularang sudah sangat mendesak namun pelebaran jalan Tol Cipularang
menjadi 2x3 jalur tidak mungkin dilaksanakan karena ketiadaan lahan,"
kata Iwa, usai melakukan pertemuan di Ruang Ciremai, Gedung Sate, Selasa
(16/10).
Iwa mencatat, pertumbuhan lalu lintas
sejak dioperasikan pada tahun 2018 lalu sangat tinggi, dimana volume
capasity ratio sudah mencapai 0,8 dan diprediksi volume kapasitas rasio
pada tahun 2025 akan lebih dari satu sehingga jika terjadi satu kendala
dipastikan mengalami kemacetan total.
Sementara itu, terkait rencana pembangunan
ruas Tol Sukabumi-Ciranjang dan Ciranjang-Padalarang, ruas ini akan
menjadi jalan alternatif dari Kakarta menuju kawasan wisata puncak yang
selama ini melalui Tol Jagorawi.
"Tol ini panjangnya seksi I 8,357 km,
seksi II 16,076 km, seksi III 22,77 km, dan seksi IV 5,098 km, totalnya
sekitar 51 km, dengan lajur direncanakan 2x2 dan bisa diperpanjang jadi
2x3," katanya.
Dan berdasarkan hasil studi dan prastudi,
kondisi medan dataran rendah 70 persen, perbukitan 30 persen, dengan
pemanfaatan lahan 80 persen tegalan dan 10 persen hutan serta 10 persen
pemukiman dengan tiga alternatif rute jalan dengan gambaran umum yaitu
titik awal perpotongan dengan rencana jalan Tol Jakarta-Cikampek 2
selatan.
"Jika semua perizinan dan persetujuan yang
berwenang berjalan dengan baik maka tol ini bisa beroperasi di tahun
2025 mendatang," ujarnya. (Humas dan protokol Setda Jabar).
Posting Komentar untuk "PT Pembangunan Perumahan dan Pemprov Jabar Bahas Pembangunan Tol Cikarang-Ciranjang"