Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul
Ulum, membuka Acara Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Dokter Indonesia
(IDI) Wilayah Jabar, yang berlangsung di Ruang Convention, The Trans
Luxury Hotel Bandung, Kamis (11/10/18).
Dalam arahannya pada helatan tersebut,
Wagub Uu mengatakan, kesehatan adalah faktor utama dalam pembangunan.
Bahkan mulai dari Presiden, Gubernur, hingga para Bupati/ Walikota,
pasti menginginkan masyarakat yang sehat. "Pasti mereka selalu
mengungkap, ingin meningkatkan derajat kesehatan masyarakat," kata Uu.
Sebab, kesehatan adalah modal manusia
(human capital) yang merupakan prasyarat bagi peningkatan produktivitas.
Sehingga kesehatan, merupakan salah satu faktor pendorong yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
"Seperti perbaikan kesehatan masyarakat,
akan mendorong partisipasi tenaga kerja. Sehingga, masyarakat yang
sehat dapat membawa perbaikan, yang kemudian menyumbang terhadap
pertumbuhan ekonomi," terangnya.
Maka sehat, lanjut Uu, merupakan suatu
keadaan sejahtera sempurna fisik, mental, dan sosial. Ini sesuai dengan
visi misi- nya bersama Gubernur Ridwan Kamil, yakni membangun Jawa Barat
yang "Juara Lahir Batin."
Artinya, Jawa Barat harus maju dalam
pembangunan fisik, sekaligus pembangunan manusianya. "Maka, ada peran
dokter disana dalam mewujudkan masyarakat Jawa Barat yang Juara," tambah
Uu.
Sehingga, peningkatan pelayanan
kesehatan, mutlak diperlukan untuk menghasilkan derajat kesehatan
masyarakat yang lebih tinggi. Agar memungkinkan masyarakat hidup lebih
produktif, baik secara ekonomi maupun sosial sehingga tercipta
masyarakat Juara Lahir Batin.
Adapun disamping itu, hadirnya teknologi
di bidang kesehatan yang terus berkembang. Seharusnya hal tersebut,
bisa mempengaruhi pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih maksimal.
Maka Wagub Uu pun mendorong, pemanfaatan
teknologi kesehatan oleh para tenaga medis. Termasuk pihaknya, sebagai
pemerintah, akan berusaha dalam menghadirkan, dan memeratakan kebutuhan
tersebut di setiap sudut Jawa Barat.
Terakhir, Uu meminta para tenaga medis,
khususnya para dokter, agar melayani masyarakat, khususnya pengguna
layanan badan penyelenggara Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), atau BPJS
supaya dilayani dengan maksimal. "Masyarakat harus dilayani secara
responsif," pesan Uu.
Sementara, Ketua Umum PB IDI, Prof. Dr.
Ilham Oetama Marsis, SpOG (K), pihaknya mendukung Jaminan Kesehatan
Semesta atau Universal Health Coverage (UHC), pada tahun 2019 mendatang.
Hal ini juga wajib didukung kualitas
pelayanan kesehatan juga standar mutu yang optimal.
Maka acara temu
Ilmiah tahunan IDI ini, menjadi sarana memperkaya kompetesi, bagi para
Dokter.
"Sehingga meningkatkan peran, dan aktif membuat masyarakat
Indonesia sehat," katanya. Kegiatan ini, diikuti lebih dari 1.200 peserta yang merupakan dokter dari berbagai penjuru Jawa Barat, dan Indonesia.
Adapun katanya, jumlah Dokter di Jawa
Barat jumlahnya adalah seperempat dari total jumlah Dokter se- tanah
air. Artinya, Jawa Barat punya potensi besar. "Inilah yang harus digali,
bagaimana potensi dokter untuk dimaksimalkan," katanya.
"Dari ribuan Dokter di Jawa Barat. Lebih
banyak berada di Jabar bagian barat seperti Depok, karawang, Bekasi,
sementara daerah seperti Ciamis, Banjar, dan sekitarnya, jumlahnya
sekitar ratusan dokter saja," Ucap Dia.
Maka, pemerintah, kata dia, perlu
memperhatikan persoalan pemerataan tenaga kesehatan, khususnya Dokter,
di Jawa Barat. "Mungkin dengan dukungan sarana, prasarana,
infrastruktur, juga perhatian terhadap kesejahteraan Dokter yang
ditugaskan di daerah tertentu," katanya.
Intinya, IDI menjadi mitra pemerintah, dalam bidang Pembangunan Kesehatan. (Humas dan protokol Setda Jabar).
Posting Komentar untuk "Temu Ilmiah IDI, Wagub Jabar Minta Dokter Responsif Layani Masyarakat"