Al-Qur'an surah Yāsīn ayat 65
اَلْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلٰٓى اَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَآ اَيْدِيْهِمْ وَتَشْهَدُ اَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ
Pada
hari ini Kami tutup mulut mereka; tangan mereka akan berkata kepada
Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu
mereka kerjakan.
Ayat ini mengisahkan, ketika manusia menerima azab di
neraka, ada sebagian dari orang-orang kafir yang mengingkari
perbuatan-perbuatan jahat mereka di dunia sebagaimana diterangkan dalam
firman Allah:
ثُمَّ لَمْ تَكُنْ فِتْنَتُهُمْ اِلَّآ اَنْ قَالُوْا وَاللّٰهِ رَبِّنَا مَا كُنَّا مُشْرِكِيْنَ "Kemudian
tidaklah ada jawaban bohong mereka, kecuali mengatakan, “Demi Allah, ya
Tuhan kami, tidaklah kami mempersekutukan Allah.” (al-An‘am/6: 23)
Maka
pada ayat 65 ini, Allah mengunci mati mulut-mulut mereka sehingga
mereka tidak dapat berbohong maupun mendebat adanya perbuatan mereka.
Apalagi tangan-tangan mereka kemudian berbicara dan kaki-kaki mereka
menjadi saksi atas apa yang mereka kerjakan, sehingga mereka tidak
mungkin lagi mengelak atas adanya perbuatan-perbuatan mereka yang
melawan agama. Pada hari akhirat ini, hukum berlaku dengan
seadil-adilnya sesuai dengan segala perbuatan mereka di dunia.
Menurut riwayat Anas bin M±lik dikatakan: Kami
sedang berada di sisi Nabi saw, tiba-tiba beliau tertawa. Lalu beliau
berkata, “Tahukah kamu mengapa saya tertawa?” Kami menjawab, “Allah dan
rasul-Nya yang lebih tahu.” Beliau berkata, “(Saya tertawa) karena
adanya pembicaraan antara seorang hamba dengan Tuhannya.” Hamba itu
berkata, ‘Wahai Tuhanku, bukankah Engkau telah menyelamatkan aku dari
kezaliman?’
كُنَّا
عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَضَحَكَ فَقَالَ:
هَلْ تَدْرُوْنَ مِمَّ أَضْحَكَ؟ قُلْنَا: الله وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمُ.
قَالَ: مَنْ مُخَاطَبَةِ الْعَبْدِ ربَّهُ، يَقُوْلُ: يَا رَبِّ أَلمَ
ْتَجْرني مِنَ الظُّلْمِ قَالَ يَقُوْلُ: بَلَى فَيَقُوْلُ فَإِنِّي لَا
أُجِيْزُ عَلَى نَفْسِي إِلاَّ شَاهِدًا مِنيِّ، قَالَ فَيَقُوْلُ كَفَى
بِنَفْسِكَ الْيَومَ عَلَيْكَ شَهِيْدًا وَ بِالْكَرَامِ الْكَاتِبِيْنَ
شُهُوْدًا، قَالَ فَيَخْتِمُ عَلَى فِيْهِ فَيُقَالُ ِلأَرْكَانِهِ
اِنْطَقَى قَالَ فَتَنْطِقُ بِأَعْمَالِهِ.(رواه الامام أبو يعلى الموصلى)
Tuhannya menjawab, ‘Ya benar, kamu telah Aku selamatkan.’ Hamba berkata, ‘Sesungguhnya aku tidak akan mengizinkan atas diriku kecuali seorang saksi daripadaku.’ Tuhannya menjawab, ‘Cukup, kamu menjadi saksi atas dirimu dan para malaikat pencatat amal juga menjadi saksi’.”
Nabi saw lalu berkata, “Kemudian mulut hamba tadi ditutup, lalu anggota-anggota badan diperintahkan untuk berbicara, ‘Bicaralah’!” Kata Nabi saw lagi, “Maka anggota-anggota badan itu berbicara (sesuai perbuatannya).” (Riwayat Imam Abu Ya‘la al-Mau¡uli).
Banyak ayat-ayat Al-Qur'an yang menerangkan tentang persaksian anggota tubuh manusia terhadap perbuatan-perbuatan yang telah mereka lakukan selama hidup di dunia ini, di antaranya ialah firman Allah:
يَّوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ اَلْسِنَتُهُمْ وَاَيْدِيْهِمْ وَاَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
Pada
hari, (ketika) lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka
terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. (an-Nµr/24: 24);
Allah menjadikan tangan dan kaki berbicara sebagai saksi karena tanganlah yang mengerjakan perbuatan itu, sedang kaki ikut menyaksikan apa yang dikerjakan oleh tangan itu. Jadi perbuatan tangan merupakan suatu ikrar atau pengakuan, sedangkan perkataan kaki merupakan persaksian.
Jika
semua perbuatan buruk seorang manusia dibukakan dan diungkapkan selama
hidup di dunia dan diketahui oleh orang banyak maka ia merasa malu dan
merasa sukar menyembunyikan muka mereka. Bahkan banyak pula di antara
manusia yang membunuh dirinya karena tidak sanggup menahan rasa malu
itu. Di akhirat, mereka akan mengalami apa yang mereka tidak sanggup
mengalami dan menanggungnya semasa hidup di dunia.
#Disalin dari tafsir Qur'an Kemenag
Posting Komentar untuk "TAFSIR: Al-Qur'an Surah Yasin Ayat 65"