Ketua Komnas Haji dan Umrah, Mustolih Siradj mengatakan, sampai
saat ini pemerintah arab Saudi belum memutuskan secara resmi apakah
tahun 2021 ini akan tetap diselenggarakan secara normal, terbatas, atau
batal sama sekali mengingat pandemi Covid-19 belum juga kunjung reda.
Ketua Komnas Haji dan Umrah Mustolih Siradj (Dok TVhaji). |
"Meski demikian mengingat haji adalah menyangkut hajat hidup orang banyak
dan Indonesia memiliki kuota terbesar, maka Kementeruian Agama harus
menyiapkan beberapa skenario untuk merespon situasi," kata Mustolih dalam keterangannya kepada TVhaji.net, menanggapi dibentuknya panja haji 2021 oleh Kemenag RI.
Mustolih yang juga dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengungkapkan, sebagaimana
tahun 2020 silam, Menteri Agama terpaksa harus mengambil keputusan di
akhir-akhir menjelang musim haji diselenggarakan dengan menyatakan
penundaan haji 2020.
"Padahal publik menanti kepastian sudah jauh-jauh
hari terutama pada Ramadhan dan awal bulan Syawal. Keputusan itu pun
mendapat protes cukup keras dari Komisi VIII di DPR RI ketika itu,
karena dianggap tidak melakukan konsultasi terlebih dahulu, Menag jalan
sendiri," tegasnya lagi.
Baca Juga: Kemenag dan DPR Sepakat Bentuk Panja Haji 2021
Untuk itu Mustolih memberikan sekenario yang bisa disiapkan. Pertama, katanya, skema haji berjalan seperti biasa dengan kuota normal, asumsinya pandemi mereda. Hal ini akan lebih mudah bisa mengikuti acuan tahun-tahun sebelumnya.
Kedua,
haji diselenggrakan secara terbatas dengan kuota terbatas dengan asumsi
pandemi sudah cukup terkendali. "Dari aspek ini penguatan terhadap
pelaksanaan protokol kesehatan harus ketat baik di tanah air, di
tanah suci sampai kembali lagi ke kampung halaman. Dan anggaran
sektor kesehatan dan petugas medis harus menjadi perhatian khusus," tuturnya.
Ketiga, haji di tunda seperti tahun sebelumnya. "Jika ini yang terjadi maka Kemenag harus mampu menjelaskan dan menerangkan kepada publik dengan bahasa yang sederhana sehingga tidak menimbulkan kegaduhan ," katanya.
Skenario tersebut, menurut Mustolih, akan memudahkan Kemenag dengan DPR dalam menyiapkan berbagai rencana. Bukan saja aspek keuangan, tetapi rekrutmen petugas, penginapan, catering, pesawat, transportasi darat dan sebagainya.
"Penyelenggara haji swasta (PIHK) juga bisa mengikuti skenario tersebut.
Semua bertujuan agar jemaah haji sehat, aman dan nyaman beribadah," tuturnya mengingatkan. (azka|mnm).
Posting Komentar untuk "Tunggu Kepastian Haji 2021, Komnas Haji: Menag Harus Siapkan Beberapa Skenario "