Didin Hafidhuddin: Empat Langkah Untuk Optimalkan Perolehan Zakat

Ketua Umum Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Prof Dr KH  Didin Hafidhuddhin mengatakan ada lima langkah konkret untuk memaksimalkan potensi zakat di Indonesia.

Langkah pertama yang harus dilakukan, katanya,  untuk memaksimalkan zakat yaitu dengan terus menerus melakukan sosialisasi dan edukasi tentang zakat kepada masyarakat. 

Menurut dia, hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan berbagai macam media, seperti surat kabar, televisi, medsos, dan juga khutbah.

Kedua, yaitu harus terus menerus melakukan penguatan terhadap amil zakat, sehingga lembaga amil zakat itu pun akan menjadi lembaga yang kredibel, yang bisa dipercaya,  amanah, dan lembaga yang mencintai muzakki dan mustahik. Bahkan, kata dia, kalau perlu harus ada standarisasi amil zakat.

Ketiga, yaitu tentang pendayagunaan zakat. Selain bisa disalurkan secara konsumtif kepada kaum dhuafa, zakat juga harus dikelola dalam rangka pengentasan kemiskinan. 

Misalnya, degan mengelola zakat untuk kegiatan ekonomi masyarakat, untuk kesehatan, ataupun pendidikan, dan harus dilakukan secara terstruktur dan secara masif.

Langkah kempat, aturan-aturan yang terus harus diperbaiki, terutama aturan yang sifatnya lokal. Misalnya, cobalah kepala-kepala daerah, membuat semacam Surat Keputusan (Sk) tentang mewajibkan zakat pegawai Muslim.

"Langkah kelima, harus koordinasi dan sinergi antar berbagai komponen, antara pemerintah, MUI, DMI, ormas-ormas Islam, lembaga pendidikan, Baznas, dan LAZ. Itu juga harus ada kerjasama dan sinergi supaya gerakan zakat ini bukan hanya gerakan Baznas saja tapi gerakan masif dari berbagai pihak," demikian Didin Hafidhuddhin. (antara|ulul).

Posting Komentar untuk "Didin Hafidhuddin: Empat Langkah Untuk Optimalkan Perolehan Zakat"