Pengurus travel haji dan umrah yang tergabung dalam Asosiasi HIMPUH (Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji Khusus) tetap berharap berharap haji tahun 1442 H atau 2021 tetap dilaksanakan, mengingat di seluruh dunia telah melakukan vaksinasi covid-19.
 |
| umrah di masa pandemi corona |
Ia menuturkan, informasi yang diterima bahwa calon jemaah haji tahun 2021 yang akan diberangkatkan antara 30 hingga 50 persen dari total kuota haji yang ada. Namun, pihaknya masih menanti keputusan akhir terkait penyelenggaraan haji.
Pemerintah Arab Saudi kembali menutup akses ibadah umroh pada 3 Februari lalu akibat kondisi pandemi Covid-19 yang mengalami peningkatan. Ia berharap kondisi tersebut tidak akan mempengaruhi terhadap penyelenggaraan haji ke depan.
Jumlah kuota haji khusus kurang lebih sebanyak 17 ribu lebih dari total kuota yang ditetapkan pemerintah Arab Saudi untuk Indonesia.
Budi mengatakan, penutupan ibadah umroh terjadi karena penularan Covid-19 yang meningkat. Oleh karena itu, ia berharap calon jemaah umroh dan masyarakat pada umumnya untuk menerapkan protokol kesehatan agar tidak terpapar Covid-19.
"Mudah-mudahan pemerintah Saudi bisa membuka dan informasi awal Maret mudah-mudagan dapat dilakukan," katanya penuh harap.
Sekjen Himpuh, Muhammad Firman Taufik memperkirakan pelaksanaan haji tahun 2021 akan memakai tiga skema yaitu calon jemaah haji yang berangkat sebesar 50 persen, 30 persen atau terbatas. Namun, pihaknya masih menunggu informasi lebih lanjut.
"Kemungkinan tahun ini ada tiga skema, berangkat 50 persen kuota, 30 persen kuota dan tahun lalu dilaksanakan terbatas apakah pada penyelenggaraan terbatas Indonesia dikasih jatah atau tidak. Ini yang kita tunggu,” katanya. (ihram|ulul|alfa).
indonesia bisa memberangkatkan apa tidak..???
BalasHapus