Mengenang 8 Tahun Kepergian Ust Jefri Al-Bukhori

Banyak orang tak percaya ketika Ustad Jefri Al-Bukhori yang baru merayakan ulang tahunnya ke 40 itu harus menghadap Ilahi Rabbi. Ustad yang dikenal dengan panggilan UJ itu wafat karena kecelakaan lalu lintas tunggal. UJ yang menaiki motor Kawasaki E650 dengan nomor polisi B 3590 SGQ menabrak trotoar dinihari Jumat, 26 April 2013. Kecelakaan terjadi pada pukul 03.28 WIB di Jalan Gedung Hijau 7 Pondok Indah, Jakarta Selatan.

ust uj

Umat sangat kaget dan tak menduga dengan berita itu. Semua stasiun televisi pagi itu sudah menyiarkan langsung berita duka ini dari rumah UJ di kawasan Perum Bukit Mas, Jalan Narmada III, Rempoa, Bintaro, Tangerang Selatan. Siang itu juga jenazahnya disalatkan di Masjid Istiqlal dengan perhatian masyarakat yang sangat besar. Diikuti kemudian proses pemakaman di Karet, jakarta Pusat, berdampingan dengan sang ayah, H. Ismail Modal. Hingga beberapa hari makamnya masih tampak ramai dengan peziarah.

Pada 12 April lalu, UJ baru saja merayakan ulang tahun yang ke-40.  UJ meninggalkan satu istri Pipik Dian Irawati, seorang model majalah Aneka tahun 1995 asal Semarang  dan meninggalkan tiga anak, Adiba Khanza Az-Zahra, Mohammad Abidzar Al-Ghifari, dan Ayla Azuhro.

UJ termasuk salah satu pengurus Asosiasi Bina Haji dan Umrah NU (Asbihu-NU) sejak organisasi ini didirikan tahun 2009. UJ dipercaya sebagai Ketua Kompartemen Dakwah. Memang, karena kesibukannya, UJ hampir jarang terlihat dalam kegiatan Asbihu-NU. Namun, almarhum termasuk pendukung setia berdirinya badan yang akan melestarikan serta memperjuangkan ajaran ahlussunnah wal jemaah di perhajian. "Tentu kamji sangat kehilangan tokoh yang selama ini dikenal dekat dengan masyarakat," kata KH Hafiz Tahtazani, Wakil Ketua Asbihu-NU. 

 

Kelam

Anak Ismail Modal dan Hj. Tatu Mulyanah ini memiliki masa kecil yang dihabiskan di daerah Pangeran Jayakarta, lingkungan yang banyak bar dan diskotek. UJ tidak pernah merasakan kelas 4 sekolah dasar karena pada saat bersekolah di SD 07 Karang Anyar, ia lompat kelas dari kelas 3 ke kelas 5. Sejak kecil ia telah menunjukkan ketertarikan pada mata pelajaran agama dan kesenian. Setamat SD, Jefri dan kedua kakaknya bersekolah di Pesantren Modern di Daar el Qolam Gintung, Balaraja, Tangerang. Namun, ia hanya mengikuti pendidikan selama empat tahun dari enam tahun syarat lulus dan pindah sekolah ke Madrasah Aliyah karena perilaku yang tidak terpuji.

Namun, sejak kecil Jefri telah menunjukkan bakat untuk tampil dengan meraih prestasi MTQ (Musabaqah Tilawatil Quran) hingga tingkat provinsi. 

Masa mudanya kerap diidentikkan dengan narkoba, disko, dan bermain bola bilyar. "Gue itu dulu dutanya setan di dunia" - pengakuannya pada saat wawancara pada majalah Gatra. Selepas Madrasah (setingkat SMA) ia melanjutkan pada akademi Broadcasting di Rawamangun, Jakarta - namun tidak selesai kuliah dikarenakan lebih mementingkan bermain bilyar.

Sebagai pecandu narkoba, Jefri bertemu dengan Pipik Dian Irawati yang dikenal sebagai model gadis sampul majalah Aneka tahun 1995 asal Semarang, Jawa Tengah dan menikah siri pada 7 September 1999. Pernikahan ini kemudian diresmikan di Semarang dua bulan kemudian.

Ingin Jadi Aktor

Jefri yang tampan itu memang punya cita-cita menjadi aktor. Ia gemar menyambangi Institut Kesenian Jakarta dan mengikuti hingga menggantikan pemain sinetron yang sedang latihan, sampai akhirnya mengikuti pemilihan pemain dan mendapat peran. Pada tahun 1991 Jefri mendapatkan peran pada sinetron Pendekar Halilintar di TVRI, dan pada tahun 1991 terpilih sebagai pemeran pria terbaik dalam Sepekan Sinetron Remaja Sayap Patah yang ditayangkan TVRI. 

Sementara karir di bidang dakwahnya dimulai pada tahun 2000 saat menggantikan kakaknya yang menjadi imam di sebuah masjid di Singapura. Pekerjaan kakaknya untuk memberikan khotbah di masjid-masjid dekat rumah di wilayah Pangeran Jayakarta, Jakarta diberikan pada Jefri. Pertama kali menerima honor dari pekerjaan mendakwah berasal dari sebuah masjid di bilangan Mangga Dua sebesar Rp 35 ribu. Pada satu kesempatan saat menjadi imam, jamaah masjid bubar menolak dipimpin oleh "tukang mabok". 

Jefri sebagai pendakwah mulai dikenal orang secara luas pada tahun 2002 untuk acara "Salam Sahur (Salsa)" di TV7, dan dikontrak untuk acara yang sama pada tahun berikutnya. Pada tahun 2004 ia mengisi acara Tausiah di TPI dan tujuh episode acara "Kumis Remaja" setiap Minggu pagi.

Pada awalnya Jefri sempat berpakaian gamis panjang lengkap dengan sorban, namun menggantinya karena berpikir bahwa segmennya remaja dan tidak cocok untuk pakaian tersebut. UJ pun populer dengan baju koko nya dan menjadi merek dagang umum sebagai daya jual pedagang untuk mempopulerkan baju tersebut.

Pada tahun 2005 kegiatan ceramahnya mencapai tiga sampai empat kali dalam sehari dan pengajian rutin "I Like Monday" di rumahnya dengan jemaah tetap. Di tahun yang sama ia diminta memberikan ceramah di Istana Negara dimana salah satu penggemarnya adalah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Juga di tahun 2005 Jefri meluncurkan album rohani "Lahir Kembali" yang komersial, kemudian pada tahun 2006 ia meluncurkan album keduanya "Shalawat" dimana ia berduet dengan istrinya Pipik Dian Irawati dalam dua lagu; "Shalawat Badar" dan "Thala`al Badru". Pada tahun 2007 Jefri juga pernah berkolaborasi dalam mini album Ungu (yang hanya berisi lima lagu) "Para Pencari-Mu" dalam lagu "Surga Hati". Pada tahun 2009 ia tampil langsung berduet pada Tabligh Akbar dan Konser Musik Religi Ungu di Cilegon, Jawa Barat yang dihadiri ribuan penonton. (labbaik|mh)

Posting Komentar untuk "Mengenang 8 Tahun Kepergian Ust Jefri Al-Bukhori"