Bulan Ramadhan Makkah Izinkan Restoran Buka, Tapi Tidak Ada Layanan Prasmanan

Seiring akan tibanya bulan suci Rmadhan, otoritas Kota Makkah  telah mengintensifkan pemeriksaan terhadap restoran. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran covid-19. 

makkah. foto arabnews/afp
Otoritas setempat akan mengambil tindakan yang tepat untuk memstikan warga mengikuti langkah-langkah protokol kesehatan.

Karena itu otoritas Makkah melarang  layanan prasmanan di restoran Makkah, karena kasus virus terus meningkat di Arab Saudi.

Sebagai tindakan pencegahan, pemerintah kota telah memerintahkan penangguhan layanan prasmanan di restoran dan melarang pertemuan buka puasa bersama di lingkungan sekitar selama Ramadan.

Raad bin Mohammed Al-Sharif, juru bicara kotamadya Makkah, mengatakan tim inspeksi telah dibentuk untuk menegakkan penerapan protokol kesehatan yang ketat di kota suci, terutama di gerai makanan.

Dia mengatakan toko dan mal akan diizinkan beroperasi 24 jam untuk mengurangi jumlah kerumunan pembeli selama jam-jam ramai pembeli.

Al-Sharif mengatakan pihak berwenang juga melakukan upaya untuk memastikan keamanan makanan.

Pada hari Selasa kemarin, pihak Kerajaan melaporkan 556 kasus baru Covid-19 yang berarti 389.422 orang telah tertular virus sejak awal wabah. Ada 5.045 kasus aktif dan 694 kasus dalam kondisi kritis.

Kementerian Kesehatan juga melaporkan 410 pemulihan baru pada hari Selasa.
Jumlah pasien sembuh  telah meningkat menjadi 377.714. Dengan tujuh kematian baru, jumlah kematian akibat komplikasi terkait virus telah meningkat menjadi 6.663.

Sejauh ini Arab Saudi telah memberikan lebih dari 4,3 juta dosis vaksin Covid-19. Total 57.626 tes PCR dilakukan dalam 24 jam terakhir, meningkatkan jumlah tes di Kerajaan menjadi lebih dari 15 juta. (arbnews|azka).

1 komentar untuk "Bulan Ramadhan Makkah Izinkan Restoran Buka, Tapi Tidak Ada Layanan Prasmanan "