Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso saat peresmian BWM Al
Muayyad dan BWM Al Mushoffa di Kantor OJK Solo, Ahad (6/3), mengatakan,
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bank Wakaf Mikro (BWM) penting untuk
mendorong ekonomi masyarakat, khususnya di sekitar pesantren.
Peresmian BWM Al Muayyad dan BWM Al Mushoffa di Kantor OJK Solo, Ahad (7/3/2021). ANTARA/Pemkot Surakarta |
"BWM didirikan untuk bisa mendorong ekonomi masyarakat di sekitar pesantren dengan konsep yang sangat sederhana namun memudahkan untuk peningkatan usaha mikro di sekitar pesantren," kata Wimboh.
Ia mengatakan OJK berupaya terus memperkuat manfaat BWM dengan melakukan pembinaan agar pelaku usaha mikro bisa naik kelas ke skala yang lebih tinggi.
Wimboh mengatakan BWM Al Muayyad dan Al Mushoffa merupakan dua dari empat BWM baru yang diproses selama masa pandemi COVID-19.
Menurut dia, pembinaan untuk BWM tersebut juga telah menggunakan
teknologi informasi dalam pelaksanaan program serta pelayanan BWM,
terutama untuk aktivitas bisnis dan operasional BWM.
"Dalam hal ini kami sudah siapkan 'marketplace' untuk produk-produk dari
BWM ini melalui website umkmmu.co.id sehingga lebih luas lagi
pemasarannya," katanya.
OJK mencatat hingga saat ini telah berdiri sebanyak 60 BWM dengan
kumulatif penerima manfaat sebanyak 41.436 nasabah dan total pembiayaan
sebesar Rp 60,6 miliar.
Sebagai
bagian dari pembinaan, OJK bersama dengan Lembaga Amil Zakat Bangun
Sejahtera Mitra Umat serta dengan dukungan dari para donatur telah
menginisiasi pengembangan ekosistem digital BWM yang mencakup tiga aspek
utama, yaitu digitalisasi pembiayaan BWM, digitalisasi operasional BWM,
dan digitalisasi pengembangan usaha nasabah BWM.
BWM sendiri merupakan lembaga keuangan mikro syariah (LKMS) yang
berfokus pada pembiayaan usaha masyarakat kecil yang diinisiasi OJK
bekerja sama dengan Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas). Setiap BWM
akan menerima sekitar Rp3-4 miliar yang bersumber dari donatur yang bisa
berasal dari semua kalangan atau perusahaan.
Ia mengatakan pembiayaan bagi nasabah BWM untuk tahap awal sebesar Rp1 juta dengan biaya administrasi 3 persen/tahun.
Menurut dia, keistimewaan dari BWM terletak pada proses pendampingannya
karena nasabah yang dikelompokkan akan rutin memperoleh pelatihan dan
pendampingan dengan pola pembiayaan yang dibuat tanggung renteng.
Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka
mengatakan keberadaan BWM di Solo akan mendukung program percepatan
pemulihan ekonomi.
"Kita sedang menghadapi masa-masa sulit tetapi ada peluang untuk
bangkit, salah satunya dengan BWM ini. Melalui BWM proses pemulihan
ekonomi di Solo bisa dipercepat dan saya yakin Solo akan segera bangkit
dari pandemi," katanya. (antara|ulul).
Posting Komentar untuk "OJK: Bank Wakaf Mikro Dorong Ekonomi Masyarakat Pesantren "