Arab Saudi akan membuka penerbangan internasional mulai 17 Mei mendatang, terkait pembatasan pandemi Covid-19. Meski demikian, Saudi tetap menerapkan larangan masuk (travel ban) bagi Indonesia bersama 19 negara lainnya.
Foto ArabNews |
Travel ban ini tentu terasa mengecewakan, terkait musim haji 2021 ada di depan mata.
Secara terpisah, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengaku tengah melobi Pemerintah Arab Saudi untuk meloloskan calon jemaah haji Indonesia.
Pemerintah Arab Saudi memberikan syarat telah divaksin bagi jemaah yang akan berangkat haji. Akan tetapi, Saudi belum menjelaskan lebih jauh perihal kuota dan negara mana saja yang akan diberi izin masuk.
Sementara Saudi hanya menerima jemaah yang telah disuntik vaksin Covid-19 Pfizer dan Moderna. Dan tidak menerima jemaah yang mendapatkan vaksin Sinovac.
Kebijakan ini dikeluarkan negara itu lantaran Sinovac belum memperoleh Emergency Use Listing (EUL) dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
“Semua calon haji di atas 60 tahun kita sudah suntik semua. Kita sudah lobi ke Pemerintah Arab Saudi untuk menerima (jemaah yang disuntik vaksin Sinovac). Kita bilang, kita sudah vaksin, tolong dibantu. Kita negara Muslim terbesar, kalau terlambat (diberangkatkan haji), kasihan,” kata Budi, saat webinar belum lama ini.
Meskes juga telah melobi Sinovac dan WHO untuk segera mengeluarkan EUL. Langkah ini diperlukan agar memperlancar proses keberangkatan haji Indonesia, bila Saudi membuka pintu haji tahun ini.
Ketatnya aturan Saudi terhadap warga asing, tak lepas dari upaya
negara itu memutus rantai penularan Covid-19. Kementerian Kesehatan
Saudi melaporkan dalam minggu-minggu terkahir penambahan infeksi corona diatas angka 1000 dalam setiap harinya. (wek|alfa).
Bagaimana ini ......
BalasHapus