Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan keprihatinannya pada hari Rabu
(14/4/2021) bahwa pandemi Covid-19 dapat memburuk di Timur Tengah dan
Afrika Utara selama bulan Ramadhan.
Seorang pria di sebuah restoran di Najaf, Irak, menabuh genderang saat Muslim makan sahur. (Arabnews/Reuters) |
Mandhari mengatakan situasi di wilayah yang luas itu mencerminkan "tren yang mengkhawatirkan". “Kami sangat khawatir bahwa situasi saat ini dapat memburuk selama Ramadhan jika orang tidak mengikuti dan mematuhi langkah-langkah sosial yang terbukti berhasil,” katanya dalam konferensi pers virtual.
Di bulan Ramadhan, bagi masyarakat muslim memiliki tradisi untuk berkumpul bersama keluarga atau teman-teman lainnya untuk melakukan buka bersama.
“Tahun
ini, seperti tahun lalu, orang mungkin merasa semangat Ramadhan berubah
karena social distancing dan lockdown,” kata Mandhari sambil
menambahkan, "Tapi tindakan yang perlu dipertahankan untuk membantu
mengatasi pandemi sejalan dengan prinsip dasar Islam: Jaga kesehatan
fisik Anda dan jangan menyakiti orang lain."
Dalia Samhouri,
kepala regional kesiapsiagaan darurat WHO, mengatakan organisasi
internasional ingin "negara-negara melakukan penilaian risiko untuk
mencegah penyebaran infeksi."
Dia menyarankan tindakan yang dapat
diambil di sekitar masjid selama Ramadhan, termasuk menjaga jarak
fisik, ventilasi, dan menggunakan desinfeksi rutin. Orang yang merasa
sakit disarankan tinggal di rumah, bersama orang tua dan penderita
penyakit kronis.
Mandhari mengatakan semua warga negara di
kawasan Timur Tengah telah menerima vaksin, tetapi yang memiliki akses
paling terbatas adalah Yaman dan Suriah.
“Meskipun kemajuan telah
dicapai dengan memulai vaksinasi di seluruh dunia, masih terdapat
ketidakseimbangan yang mengejutkan dalam distribusi vaksin,” katanya.
Posting Komentar untuk "Ramadhan, WHO Khawatirkan Kasus Covid-19 di Kawasan Timur Tengah Bisa Melonjak "