Angka-angka kasus Covid-19 di Arab Saudi masih tinggi. Dalam
seharinya temuan kasus covid baru diatas 1000 orang. Selama tiga hari
berturut-turut pada hari Rabu (5/5/2021) Kementerian Kesehatan
mencatat 1.016 infeksi baru.
HM Nashir Maqsudy (Foto Dok) |
Saudigazette melansir, wilayah Riyadh mencatat jumlah kasus baru tertinggi dengan 373 kasus diikuti wilayah Makkah dengan 279 kasus dan wilayah Timur dengan 125 kasus covid baru.
Dengan masih tingginya angka penularan corona di Saudi maka memunculkan tanda tanya, apakah haji 2021 akan berulang seperti haji 2020?
"Kemungkinan itu sangat sangat bisa. Haji tahun ini (2021) nasibnya bisa seperti tahun 2020, dimana haji tetap dilaksanakan tetapi dengan jumlah terbatas, yaitu hanya warga Saudi dan ekspatriat," kata HM. Nashir Maqsudy, Wasekjen Asosiasi Bina Haji dan Umrah Nahdlatul Ulama (Asbihu NU) Kamis (6/5/2021).
Menurutnya, kemungkinan haji dilaksanakan dengan memberikan kesempatan jamaah dari luar Saudi sangat tipis, apalagi bila dikaitkan dengan meningkatnya infeksi covid-19 yang terjadi di Arab Saudi dalam seharinya diatas 1000 orang.
"Saya juga memantau pergerakan warga Saudi yang terinfeksi Covid-19. Dalam seminggu ini masih diatas 1000 orang dalam setiap harinya. Dan Makkah sebagai wilayah yang menjadi pusat prosesi haji juga masih tinggi. Hingga kini angka orang terinfeksi covid-19 diatas 200 orang," ungkap Nashir lagi.
Karen itu, ia melihat sangat dimungkinkan bila haji 2021 nasibnya akan sama dengan haji 2020. Ia membandingkan, saat pelaksanaan haji 2020, angka orang terinfeksi corona di Makkah jumlahnya puluhan dan sekarang angkanya ratusan.
"Itulah sebabnya saya mengatakan haji tahun ini pelaksanaannya bisa seperti tahun 2020, meskipun saya sendiri tetap berharap Indonesia dapat kuota agar antrian hajinya tidak makin lama," katanya menjelaskan.
Sebagaimana dilansir situs Ihram pada Kamis (6/5) yang mengungkapkan bahwa Saudi sedang mempertimbangkan melarang jamaah haji dari luar negeri di tengah meningkatnya kasus virus corona dan munculnya varian baru.
Diskusi tentang kemungkinan larangan itu sedang berlangsung dan belum ada keputusan akhir. Dua sumber itu juga menyebut pihak berwenang hanya akan mengizinkan jamaah haji domestik.
Itu pun mereka harus sudah divaksinasi atau telah pulih dari Covid-19 setidaknya enam bulan sebelum haji. Selain itu, pembatasan juga akan diterapkan pada usia jamaah.
Awalnya, pihak berwenang berencana mengizinkan jamaah haji internasional yang sudah divaksinasi bisa menjalankan ibadah haji. Namun, mereka kebingungan lantaran jenis vaksin yang digunakan setiap negara berbeda. (ulul|alfa)
Waduh ....
BalasHapusMenurut saya hal itu pasti terjadi. Kemungkinan haji tidak dilaksanakan pasti terjadi. Situasi sangat dilematis dan dpaksa untuk menerima kenyataan ini. Semoga ada keajaiban dari langit.
BalasHapusPerkiraan nya ini pas TDK meleset
HapusBerangkat haji bakal mundur lagi, antrian tambah lama
BalasHapusYa Allah tolonglah
BalasHapusBisa saja terjadi
BalasHapusSangat bisa haji tahun ini seperti tahun lalu
BalasHapus