Kisah Muadz bin Jabal dan Para Sahabat yang Berjuang di Jalan Allah

Ada seorang Sahabat tidak dapat tidur sebelum melihat Nabi SAW karena sangking cintanya dia kepada Nabi SAW. Sahabat rela mengorbankan anak, istri, harta, dan keluarga jika itu menjauhkan mereka dari Nabi SAW. 

Ilustrasi
Tetapi Demi Agama Allah para sahabat rela meninggalkan Nabi yang mereka cintai demi tegaknya agama dan pergi dijalan Allah. Seperti Muadz Bin Jabal RA ketika diperintahkan Nabi untuk berdakwah di Yaman dan Nabi berkata kepadanya; "ini yang terakhir kali engkau akan bertemu denganku."

Walaupun Muadz sedih luar biasa mendengarkan kabar tersebut dari Nabi SAW, namun Muadz tetap pergi meninggalkan orang yang paling dicintainya yaitu Nabi SAW. 

Untuk menunjukkan derajat orang yang pergi di jalan Allah, Nabi rela memegang Kuda Muadz RA sementara Muadz dikudanya berjalan sampai keluar kota madinah. Muadz berkata, “Ya Nabiullah engkau adalah Nabinya Allah sungguh tidak pantas engkau berjalan mengantarkan Aku sementara aku duduk di kudaku.” 

Lalu apa kata Nabi SAW, “Aku ingin orang-orang melihat bagaimana nilainya orang yang keluar dijalan Allah.” Bahkan Nabipun rela berjalan dibawah orang yang menunggang kuda untuk keluar dijalan Allah.

Para Sahabat RA sangat faham atas nilai orang yang pergi dijalan Allah sehingga ada sahabat yang baru menikah belum sempat mandi junub langsung pergi di jalan Allah setelah mendengar panggilan di jalan Allah lalu syahid.

Ada sahabat yang seharusnya menikah karena diperintahkan oleh Nabi SAW, akhirnya membatalkan pernikahannya karena mendengar panggilan pergi Jihad dijalan Allah. Dia sengaja mendaftar untuk jihad dengan cara menyamar, karena takut dilarang oleh nabi untuk tidak keluar di jalan Allah. Allah berikan kepada sahabat RA ini syahid dijalan Allah.

Ada seorang anak Sahabat mencari ayahnya yang baru saja syahid karena pergi jihad di jalan Allah, dan Ibunyapun juga sudah meninggal di jalan Allah. Sehingga Nabi SAW bertanya kepadanya, “Maukah kamu menjadikan Aku sebagai Ayahmu, dan Aisyah sebagai Ibumu dan Fatimah sebagai Kakakmu.” 

Inilah nilai pengorbanan dimata Nabi SAW sampai-sampai beliau menawarkan keluarganya menjadi keluarga anak itu. Inilah pengorbanan Sahabat agar kita semua dapat memeluk Islam dan masuk kedalam Surganya Allah. Tetapi lihat kondisi kita kini, bagaimana kita akan memberikan alasan kita kepada mereka nanti di akherat ketika kita akan bertemu mereka.

Qur’an menerangkan: “Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong agama Allah niscaya Allah akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (47 :7)

“Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari Adzab yang pedih ? yaitu kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihadlah dijalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu kedalam Surga…”(61:10-12)

“Apakah Kamu mengira bahwa kamu akan masuk Surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar.” ( 3:142)

“Katakanlah : “Jika Bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiaannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalh lebih kamu cintai dari pada Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalanNya, maka tunggu sampai Allah mendatangkan keputusanNya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.”(9 : 24)

##Sumber; www.buyaathaillah.wordpress.com

Posting Komentar untuk "Kisah Muadz bin Jabal dan Para Sahabat yang Berjuang di Jalan Allah"