Tenda Mina tempat jamaah haji menginap pada hari-hari tasyrik (Foto Dok BRNews) |
Keputusan
Arab Saudi hanya mengizinkan 60.000 penduduk Saudi untuk melakukan haji
tahun ini, dan melarang Muslim dari luar negeri selama dua tahun
berturut-turut, telah disambut secara luas.
Tahun ini, haji akan
“terbuka untuk warga negara dan penduduk Kerajaan, terbatas pada 60.000
peziarah,” kata Kementerian Haji Kerajaan, dikutip Arab News dari oleh
Saudi Press Agency.
Puncak haji akan berlangsung pada bulan
Juli, akan dibatasi untuk mereka yang telah divaksinasi dan berusia
18-65 tahun tanpa penyakit kronis, tambahnya. Mereka yang ingin
menunaikan ibadah haji harus mendaftar secara online.
Khalifa Shaheen Al-Marar, menteri negara UEA, mengatakan
negaranya “menyambut baik keputusan Saudi dan mendukung semua tindakan
yang diambil Saudi sebagai bagian dari upayanya untuk memerangi pandemi
Covid-19, menahan penyebarannya dan memastikan keselamatan dan keamanan
para peziarah.”
Sheikh Khalid bin Ali Al-Khalifa, Menteri
Kehakiman, Urusan Islam dan Wakaf Bahrain, mengatakan keputusan itu
“sejalan dengan melestarikan ritual haji dan memenuhi urgensi Syariah.”
Liga
Dunia Muslim (MWL), dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan atas nama
semua cendekiawan di bawah payungnya, mendukung langkah-langkah yang
diambil oleh Arab Saudi untuk menghadapi varian virus baru yang
bermutasi.
Dr.
Muhammad bin Abdul Karim Al-Issa, sekretaris jenderal MWL dan ketua
Asosiasi Cendekiawan Muslim, mengatakan aturan hukum Islam menekankan
pentingnya mengambil semua tindakan pencegahan keselamatan dalam pandemi
semacam itu.
Dia menambahkan bahwa beberapa cendekiawan senior
dunia Islam menghubungi MWL untuk menyatakan dukungan atas keputusan
Kerajaan Saudi.
Pernyataan itu menekankan "upaya luar biasa" yang
dilakukan oleh pemerintah Saudi, "yang dengan jelas menunjukkan
kepeduliannya terhadap keselamatan pengunjung dan peziarah Masjidil
Haram dan pengunjung Masjid Nabawi."
Yousef bin Ahmed Al-Othaimeen, sekretaris jenderal Organisasi
Kerjasama Islam, mengatakan keputusan Saudi berasal dari keberhasilan
Kerajaan dalam menyelenggarakan musim haji tahun lalu, yang diadakan
mengikuti semua tindakan pencegahan, yang secara efektif berkontribusi
untuk mencegah penyebaran virus. .
Dia mengatakan Arab Saudi
memikul tanggung jawab untuk mengatur haji, yang mengharuskan untuk
mengambil keputusan dan tindakan tegas berdasarkan data kesehatan saat
ini dan aturan yurisprudensi Islam yang mapan.
Mufti Besar Mesir Shauqi Allam juga memuji keputusan tersebut. (arabnews|azka)
Posting Komentar untuk "KomentarTerkait Pelaksanaan Haji 2021 Hanya Untuk Warga Saudi "