Pedihnya Haji Dibatalkan, Calhaj: Tapi Inilah Ketetapan Allah yang Harus Diterima

Akmal dan Ermanis (Foto Ditjen PHU)
Akmal (66) dan Ermanis (61) sepasang suami isteri yang termasuk calon jamaah haji yang gagal berangkat tahun 2021. Mereka berdua berasal dari Karan, Garegeh Kota Bukittinggi. Kedua tak pernah menyangka jika niatnya berhaji sampai tertunda dua kali, 2020 dan 2021. 

Kesehariannya menggeluti pekerjaan sebagai petani. Keduanya telah mempersiapkan diri sejak awal tahun 2000. 21 tahun yang lalu mereka berniat untuk menyisihkan sebagian rezekinya untuk dapat mendaftarkan diri sebagai calon jemaah haji.

Ditahun 2011 niat mereka untuk mendaftar hajipun terkabul. Uang yang mereka sisihkan dari tahun 2000 sedikit demi sedikit terkumpul. Keduanya pun mendaftar ke Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi   untuk menunaikan ibadah haji.

Senyum haru terukir di wajah mereka, meski harus menunggu hingga tahun 2020 untuk bisa diberangkatkan. Walau harus menunggu hingga musim haji 9 tahun lagi, mereka terus berusaha untuk mempersiapkan diri dan menyiapkan materi.

Hari berganti, musim berlalu. Keduanya rutin mengikuti manasik haji hingga tahun keberangkatan telah di ambang pintu. Akan tetapi, siapa yang menyangka, keberangkatannya termasuk calhaj Indonesia tertunda karena Corona merebak.

Doapun dipanjatkan, semoga di tahun berikutnya (2021) bisa berangkat ke tanah suci. Namun apa daya, haji 2021 pun dibatalkan kembali. Mereka berucap, pasti Yang Maha Kuasa telah mempersiapkan yang terbaik bagi mereka khususnya dan seluruh jemaah haji umumnya.

Walaupun ditunda keerangkatannya, mereka tetap menjalani pekerjaan sebagfai petani, bertanam padi dan menggarap kebun cabe yang bukan kepunyaan mereka. Mereka bekerjasama dengan pemilik lahan, yang nantinya dillakukan bagi hasil ketika masa panen tiba.

Bagi mereka, penundaan keberangkatan ke Baitullah bukannlah sesuatu yang disesali. Salah satu hikmah setelah penundaan haji tahun 2020, mereka memperoleh hasil panen berbeda dari sebelumnya. Hasil panen melimpah. 

Bahkan dua kali lipat dari yang biasanya. Pernah untuk panen cabe, mereka melakukan dua kali panen meski sudah selesai masa panen pertama. Dimana biasanya, ketika penen pertama usai, cabe akan mati dan harus ditanam kembali. Namun, usai panen, setiap ranting cabe kembali memutih kerena putiknya. Sehingga mereka melakukan pemupukan dan benar, putik menjadi buah yang jumlahnya tak kalah banyak dari hasil penen pertama.

Selain hasil panen melimpah, mereka juga merasakan nikmat iman dan ilmu yang semakin mantap guna persiapan matang dalam pelaksanaan haji. Melalui Bukittinggi Mapan (Bukittinggi Manasik Sepanjang Tahun) yang mereka ikuti, keduanya terus menambah wawasan dan keilmuan mereka tentang ibadah haji.

Hingga pada 2021 ini, mereka kembali menahan kerinduah bisa bersimpuh di rumah Allah (Ka'bah) karena pemerintah Indonesia menunda kembali pemberangkatan haji. 

“Kami tetap sabar, meski mata ini selalu basah ketika bermohon kepada Allah untuk tetap diberi kesempatan menunaikan ibadah haji bersama,” kata Akmal dengan nada sedih.

Ia pun mengamini sikap pemerintah yang membatalkan keberangkatan jemaah haji karena alasan memprioritaskan, keselamatan, keamanan dan kesehatan jemaah haji Indonesia.

“Meski tahun ini juga ditunda, kami tetap bersabar dan menerima keputusan tentang pembatalan haji. Karena bagaimanapun pembatalan dikarenakan oleh pandemi yang belum juga reda, sehingga berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan jemaah,” jelasnya seperti dilansir situs DitjenHaji.

Hal senada juga disampaikan sang istri, Ermanis.  Ia bahkan bersyukur dan mengambil hikmahnya saat dirinya dan sang suami mengalami penundaan berangkat hajinya ditahun keduanya ini.

“Ada saja hikmah dibalik ini semua, seperti kesempatan untuk menambah ilmu tentang pelaksanaan ibadah haji serta dari segi ekonomi, Allah berikan jalan kepada kami dengan hasil panen yang sangat luar biasa, bahkan diluar dugaan,” sahut Ermanis

“Kami berharap, semoga pandemi segera berakhir. Allah beri beri umur panjang dan kesempatan, sehingga kami berdua bersama jamaah haji lainnya dapat menunaikan haji ke Baitullah,” sambung Ermanis.

Dengan mata berkaca, Akmal dan Ermanis mengungkapkan kerinduan mereka akan Baitullah. Tetapi inilah kenyataan yang telah Allah atur dengan ketetapan yang tak seorangpun mampu mengubahnya. (kmg|ulul|alfa)

 

Posting Komentar untuk "Pedihnya Haji Dibatalkan, Calhaj: Tapi Inilah Ketetapan Allah yang Harus Diterima "