Al-Qur'an surah Ibrahim ayat 39
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ وَهَبَ لِيْ عَلَى الْكِبَرِ اِسْمٰعِيْلَ وَاِسْحٰقَۗ اِنَّ رَبِّيْ لَسَمِيْعُ الدُّعَاۤءِ
Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua(-ku) Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Mendengar (memperkenankan) doa.
Ibrahim a.s. memanjatkan puja kepada Allah, Tuhan Semesta Alam, yang telah menganugerahkan kepadanya dua orang putra yang terbaik, di saat-saat ia dan istrinya telah lanjut usia, tidak mungkin mempunyai putra lagi, bahkan istrinya Sarah telah putus asa dan merasa dirinya tidak mungkin lagi mempunyai anak. Waktu itulah ia dianugerahi putra yang bernama Ishak dan sebelumnya ia telah dianugerahi putra dari istrinya Hajar.
Sekalipun Sarah telah sangat tua dan tidak mungkin lagi melahirkan anak, tetapi keinginan mempunyai putra selalu menjadi idamannya, lebih-lebih setelah mendengar Ismail telah bertambah dewasa, selalu dikunjungi oleh suaminya Ibrahim, ke tempat ia dibesarkan di Mekah yang sangat jauh jaraknya dari Palestina.
Timbul rasa iri hatinya kepada Hajar, bekas pembantunya, apalagi setelah dinikahi Ibrahim atas izinnya pula. Ditambah pemikiran Sarah, kenapa pembantunya dikaruniai Allah swt seorang putra, sedangkan dia sendiri belum juga lagi dianugerahi. Rasa iri itu semakin lama semakin besar.
Dalam keadaan demikianlah, malaikat datang kepada dua orang suami istri yang telah lanjut usia itu, menyampaikan perintah Allah untuk memberitahukan berita gembira bahwa mereka akan dianugerahi Allah seorang putra yang bernama Ishak, seorang anak laki-laki yang akan diangkat menjadi nabi dan rasul di kemudian hari.
Berita itu diterima oleh Ibrahim, terutama Sarah, dengan rasa heran dan tidak percaya, tetapi penuh harapan. Ia hampir tidak percaya berita itu karena umurnya telah terlalu tua untuk mengandung dan melahirkan anak. Menurut kelaziman, wanita yang seumur dia mustahil melahirkan anak.
Sekalipun demikian, ia juga mempunyai harapan karena berita itu berasal dari Tuhan Yang Maha Esa yang disampaikan oleh malaikat pesuruh-Nya. Ia yakin dan percaya bahwa Tuhan kuasa menciptakan yang dikehendaki-Nya, semua mudah bagi Tuhan.
Penyampaian berita oleh malaikat kepada Ibrahim dan Sarah bahwa mereka akan mempunyai putra, dilukiskan dalam firman Allah swt:
وَامْرَاَتُهٗ
قَاۤىِٕمَةٌ فَضَحِكَتْ فَبَشَّرْنٰهَا بِاِسْحٰقَۙ وَمِنْ وَّرَاۤءِ
اِسْحٰقَ يَعْقُوْبَ ٧١ قَالَتْ يٰوَيْلَتٰىٓ ءَاَلِدُ وَاَنَا۠ عَجُوْزٌ
وَّهٰذَا بَعْلِيْ شَيْخًا ۗاِنَّ هٰذَا لَشَيْءٌ عَجِيْبٌ ٧٢ قَالُوْٓا
اَتَعْجَبِيْنَ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ رَحْمَتُ اللّٰهِ وَبَرَكٰتُهٗ
عَلَيْكُمْ اَهْلَ الْبَيْتِۗ اِنَّهُ حَمِيْدٌ مَّجِيْدٌ ٧٣
Dan
istrinya berdiri lalu dia tersenyum. Maka Kami sampaikan kepadanya kabar
gembira tentang (kelahiran) Ishak dan setelah Ishak (akan lahir) Yakub.
Dia (istrinya) berkata, ”Sungguh ajaib, mungkinkah aku akan melahirkan
anak padahal aku sudah tua, dan suamiku ini sudah sangat tua? Ini
benar-benar sesuatu yang ajaib.” Mereka (para malaikat) berkata,
”Mengapa engkau merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu adalah)
rahmat dan berkah Allah, dicurahkan kepada kamu, wahai ahlulbait!
Sesungguhnya Allah Maha Terpuji, Maha Pengasih.” (Hūd/11: 71-73)
Dan firman Allah swt:
قَالُوْا
لَا تَوْجَلْ اِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلٰمٍ عَلِيْمٍ ٥٣ قَالَ
اَبَشَّرْتُمُوْنِيْ عَلٰٓى اَنْ مَّسَّنِيَ الْكِبَرُ فَبِمَ
تُبَشِّرُوْنَ ٥٤ قَالُوْا بَشَّرْنٰكَ بِالْحَقِّ فَلَا تَكُنْ مِّنَ
الْقٰنِطِيْنَ ٥٥ قَالَ وَمَنْ يَّقْنَطُ مِنْ رَّحْمَةِ رَبِّهٖٓ
اِلَّا الضَّاۤلُّوْنَ ٥٦
(Mereka) berkata, ”Janganlah engkau
merasa takut, sesungguhnya kami memberi kabar gembira kepadamu dengan
(kelahiran seorang) anak laki-laki (yang akan menjadi) orang yang pandai
(Ishak).” Dia (Ibrahim) berkata, ”Benarkah kamu memberi kabar gembira
kepadaku padahal usiaku telah lanjut, lalu (dengan cara) bagaimana kamu
memberi (kabar gembira) tersebut?” (Mereka) menjawab, ”Kami menyampaikan
kabar gembira kepadamu dengan benar, maka janganlah engkau termasuk
orang yang berputus asa.” Dia (Ibrahim) berkata, ”Tidak ada yang
berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang yang sesat.”
(al-Ḥijr/15: 53-56);
Ibrahim memanjatkan puji dan syukur kepada Allah, yang Maha Pemurah atas anugerah-Nya yang lain, yaitu mengabulkan doa-doanya, seperti menjadikan tanah Mekah dan sekitarnya sebagai tanah haram, menjadikan dia dan sebagian keturunannya orang yang saleh bahkan mengangkat dua orang putranya, Ismail dan Ishak, menjadi nabi dan rasul.
Apa yang dirasakan Ibrahim a.s. waktu memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan ini dapat dimaklumi, betapa bahagianya ia dan keluarganya setelah berusaha dengan keras, mengalami cobaan-cobaan yang sangat berat, mendapat halangan dan rintangan dari bapak dan kaumnya.
Kemudian
pada saat umurnya dan istrinya semakin tua, ia melihat semua hasil
usahanya itu, hampir semua yang pernah dimohonkannya kepada Tuhan
dahulu, dikabulkan. Bahkan cita-citanya memperoleh keturunan, yang
semula dirasakannya tidak akan mungkin terwujud, kemudian atas kehendak
Tuhan Yang Maha Pemurah, akhirnya terkabul juga, sehingga lahirlah putra
yang kedua, yaitu Ishak.
##Dari tafsir al-Qur'an Kemenag
Posting Komentar untuk "TAFSIR: Al-Qur'an Surah Ibrahim Ayat 39"