10 Peralatan Militer AS Termahal yang Dikirim ke Afghanistan Kini Diambil Alih Taliban

AS telah mengirimkan peralatan militer ke Tentara Nasional Afghanistan (ANA) nilainya lebih dari $ 212 juta dolar. Demikian dilaporkan Inspektur Jenderal Khusus pemerintah AS untuk Rekonstruksi Afghanistan. (SIGAR) pada Juli 2021.

Pengiriman peralatan militer itu terjadi sebelum pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban. 

Dalam dua dekade terakhir, AS telah menghabiskan miliaran dolar untuk melatih dan mempersenjatai pasukan militer Afghanistan dalam upaya untuk membawa stabilitas ke negara itu. 

Dengan penarikan AS dari negara itu, bagaimanapun, banyak peralatan telah ditinggalkan, dengan beberapa sudah jatuh ke tangan Taliban setelah kelompok Taliban berhasil merebut kendali.

Pesawat serang ringan A-29 Super Tucano i Pangkalan Udara Hamat di pegunungan Lebanon 31 Oktober 2017. (Foto Reuters)
Laporan SIGAR seperti dilansir Alarabiya menguraikan 10 peralatan militer termahal di bawah ini yang dikirimkan pada kuartal kedua tahun ini selama bulan April dan Juni 2021:

1. Enam pesawat serang ringan A-29: $133,512,720

2. Hampir 200 kendaraan M1151 HMMWV: $41.499.000

3. Hampir 100.000 roket 2,75 inci (amunisi): $18.480.479

4. Lebih dari 60.000 amunisi berdaya ledak tinggi 40mm: $4.563.000

5. Total 88.709 kemeja seragam dalam berbagai ukuran: $3.597.150

6. Amunisi termasuk 884.880 peluru kaliber .50: $2.703.616

7. Lebih dari 300 transmisi kendaraan hidrolik: $2.339.584

8. Delapan puluh satu mesin diesel: $3.145.233

9. Lebih dari dua juta kartrid amunisi 7,62 mm: $1.511.700

10. Hampir lima juta 5,56 kartrid pelatihan amunisi kosong: $1.039.115

Video Taliban berparade dengan kendaraan lapis baja buatan AS, memegang senjata api yang dipasok AS, dan menaiki helikopter Black Hawk Amerika setelah kekalahan pasukan pemerintah Afghanistan muncul dalam beberapa hari terakhir.

Dalam penarikan 16 bulannya, Pentagon dilaporkan memindahkan “sejumlah besar peralatannya sendiri dari Afghanistan, dan menyerahkan sebagian kepada tentara Afghanistan,” lapor AFP.

Selama beberapa minggu terakhir Taliban telah menguasai sebagian besar negara, serta senjata dan peralatan yang ditinggalkan oleh pasukan Afghanistan yang melarikan diri.

“Segala sesuatu yang belum dihancurkan adalah milik Taliban sekarang,” kata seorang pejabat AS, yang tak mau disebut namanya kepada Reuters.

Sebuah kendaraan lapis baja berpatroli di dekat  insiden di mana dua tentara AS tewas  di distrik Shirzad, Provinsi Nangarhar, Afghanistan, 9 Februari 2020. (Foto Reuters)
Namun, masih belum jelas berapa banyak peralatan yang dipasok AS jatuh ke tangan kelompok ekstremis yang mengambil alih negara itu jauh lebih cepat daripada yang diperkirakan kekuatan Barat.

Pejabat AS itu mengatakan adanya kekhawatiran senjata itu dapat digunakan untuk membunuh warga sipil, disita oleh kelompok ekstremis lain seperti ISIS untuk menyerang kepentingan AS di kawasan itu, atau bahkan berpotensi diserahkan kepada musuh termasuk China dan Rusia.

Para ahli mengatakan situasi di Afghanistan telah menunjukkan kebutuhan AS untuk memantau lebih baik peralatan yang diberikan kepada sekutu.

Peneliti Persenjataan Konflik yang berbasis di Inggris Justine Fleischner mengatakan kepada Reuters bahwa AS bisa berbuat lebih banyak untuk memastikan peralatan yang dikirim ke pasukan Afghanistan dipantau dan diinventarisasi dengan cermat.

Taliban juga berhasil menyita peralatan biometrik militer AS, yang memicu kekhawatiran bahwa peralatan itu dapat digunakan untuk mengidentifikasi sekutu Barat. (alarabiya|azka)

Posting Komentar untuk "10 Peralatan Militer AS Termahal yang Dikirim ke Afghanistan Kini Diambil Alih Taliban"