Akhirnya Arab Saudi Setujui Vaksin Sinovac dan Sinopharm

Akhirnya Arab Saudi pada Selasa kemarin (24/8/2021) menyetujui dua vaksin Sinovac dan Sinopharm. Sebelumnya hanya  ada empat vaksin yang disetujui untuk digunakan di Saudi: Oxford-AstraZeneca, Pfizer-BioNTech, Johnson & Johnson, dan Moderna.

Dilansir Arab News, Kementerian Kesehatan mengatakan dimungkinkan bagi mereka yang telah menyelesaikan program vaksinasi  dengan Sinopharm atau Sinovac untuk diterima di Arab Saudi, asalkan mereka telah menerima suntikan vaksin yang disetujui di negara tersebut.

Sebelumnya dikatakan bahwa dua dosis dari dua vaksin berbeda dapat diambil, menurut studi ilmiah internasional yang menunjukkan keamanan dan efektivitas pendekatan ini dalam mengatasi virus.

Ia menambahkan bahwa, menurut rekomendasi saat ini, dosis kedua dapat diambil setidaknya tiga minggu setelah yang pertama.

Orang yang pulih dari Covid-19 harus menerima dua dosis vaksin, yang pertama setidaknya 10 hari setelah infeksi dan yang kedua diberikan setidaknya tiga minggu setelahnya.

Jika infeksi terjadi setelah menerima dosis pertama, dosis kedua dapat diberikan setidaknya 10 hari setelah infeksi.

Kementerian melaporkan 353 kasus baru Covid-19 pada hari Selasa, sehingga total keseluruhan menjadi 542.707. Ada 4.377 kasus aktif, 1.108 di antaranya kritis.

Dari kasus yang baru tercatat, 72 di Riyadh, 66 di Mekah, 41 di Provinsi Timur, dan 26 di Madinah.
Ada tujuh kematian terkait virus corona lebih lanjut, sehingga jumlah korban menjadi 8.497.

Kementerian mengatakan 456 pasien telah sembuh dari Covid-19, meningkatkan jumlah total pemulihan menjadi 529.833. Arab Saudi sejauh ini telah melakukan lebih dari 27 juta tes PCR, dengan 68.962 dilakukan dalam 24 jam terakhir. (arabnews|azka)

3 komentar untuk " Akhirnya Arab Saudi Setujui Vaksin Sinovac dan Sinopharm"