Di Masa Pandemi Manasik Kesehatan Haji Perlu Disampaikan Terstruktur dan Sistimatis

Foto Puskes Haji

Kepala Pusat Kesehatan Haji dr. Budi Sylvana, MARS menyatakan, dalam masa pandemi ini, kondisi kesehatan para calon jemaah haji banyak yang mengalami perubahan. Oleh karena itu perlu diterapkan stategi dalam manasik kesehatan haji yang terstruktur dan sistematis.

"Manasik dilaksanakan dengan kurikulum yang standar, dilaksanakan secara masif dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan baik dari pemerintah, organisasi masyarakat, maupun swasta," kata Budi di laman Puskes Haji.

Ia menyampaikan bahwa Arab Saudi cukup selektif dalam menetapkan jemaah haji yang diperbolehkan mengikuti prosesi ibadah pada musim haji tahun ini. Diantara persyaratan yang dipertimbangkan adalah dari segi kesehatan jemaah, vaksinasi Covid-19 dan batasan umur.

Oleh karena itu, lanjutnya, kita harus mempersiapkan jemaah haji sejak dini. Kita sudah cukup banyak memiliki konten yang bagus terkait pelayanan kesehatan haji. Karena itu diperlukan suatu strategi edukasi agar materi-materi terkait kesehatan haji dapat diterima oleh para jemaah haji. 

"Strategi tersebut harus dilakukan secara terstruktur, sistematis dan masif. Strateginya bisa berubah-ubah, disesuaikan dengan situasi dan kondisi sehingga pesannya bisa sampai ke jemaah,” ujar Budi mengingatkan.

Hal senada pun disampaikan oleh Prof. Dr. Rustika, SKM, M.Sc, sebagai ketua tim peneliti dalam kajian “Implementasi Pembinaan Kesehatan Jemaah Haji Indonesia di Masa Pandemi COVID-19”. 

Profesor satu-satunya yang pernah mengangkat topik kesehatan haji dalam pengukuhannya tersebut mengatakan perlunya dikaji lebih dalam bagaimana konsep manasik kesehatan  tersebut dimatangkan, sehingga para jemaah memiliki pemahaman yang kompresensif.

Menurut Rustika, para tim pakar sebagai peneliti dari Pusat Litbang Humaniora dan Manajemen Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan tersebut mendukung sepenuhnya upaya Pusat Kesehatan Haji dalam mengimplementasikan manasik kesehatan haji, terlebih dimasa pandemi ini.

Hal tersebut disampaikannya saat pertemuan bersama Puskes Haji dengan tema “Konsolidasi Strategi Manasik Kesehatan Haji”, yang diselenggarakan di Bekasi, 16 Agustus 2021 dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. 

“Urgensi pembinaan kesehatan calon jemaah haji dalam situasi pandemi ini memerlukan waktu yang cukup lama dan membutuhkan sistem pengelolaan dana khusus,” kata  Rustika yang pernah bertugas sebagai Tenaga Kesehatan Haji pada tahun 1984. (ulul|alfa)

Posting Komentar untuk "Di Masa Pandemi Manasik Kesehatan Haji Perlu Disampaikan Terstruktur dan Sistimatis"