Perkuat Kemandirian Pesantren, Kemenag Latih Agribisnis

Foto Kemenag

Program Penguatan Kemandirian Pesantren yang digagas Kemeneterian Agama terus bergulir. Salah satu upaya yang dilakukan adalah memberikan pelatihan agribisnis untuk penguatan ekonomi pesantren.

Tahun ini, ada 109 pesantren yang menjadi target pelatihan. Pelatihan ini akan digelar dalam tiga angkatan. Angkatan pertama ini berlangsung di Bogor, 26 - 28 Agustus 2021. 

Dirjen Pendidikan Islam M Ali Ramdhani mengatakan, Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren, menyebutkan secara eksplisit bahwa pesantren memiliki posisi strategis yakni sebagai lembaga pendidikan, lembaga dakwah, dan sekaligus lembaga pemberdayaan masyarakat. 

Untuk itu, tambahnya, selain sebagai lembaga pendidikan, pesantren juga bisa berperan sebagai wadah pengembangan ekonomi masyarakat. 

“Pembangunan ekonomi bukan sekadar kebutuhan, tetapi termasuk kewajiban agama. Mengembangkan ekonomi adalah masalah agama yang sesuai dengan tuntutan syariah,” ujar Ali Ramdhani di Bogor, dalam keterangannya yang diperoleh TVhaji.net, Sabtu (28/8/2021).

Salah satu hal yang perlu dilakukan pertama kali, katanya, adalah menanamkan paradigma yang mensejajarkan antara penguasaan keilmuan dan penguasaan ekonomi di pesantren. Kekuatan dan ketangguhan ekonomi bukanlah sebatas urusan duniawi, melainkan menjadi poros utama dalam mewujudkan kehidupan beragama yang lebih baik.

Menurut Dhani,  dari lima rukun Islam, empat rukun mensyaratkan isthitha’ah. Shalat itu harus mengenakan baju yang bersih artinya kemampuan memiliki pakaian dan menjadikannya bersih ini dapat diartikan secara ekonomis, begitupun zakat, puasa, terlebih haji. 

"Kemampuan seseorang juga dapat menentukan sejauhmana seseorang itu dibebankan kewajiban dalam melaksanakan perintah Allah Swt,” ujarnya.

Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini mengingatkan, dalam kesederhanaan laku hidup, Rasulullah saw adalah sosok yang mumpuni dalam sisi ekonomi. “Kita lebih sering melihat sisi kesahajaan beliau tetapi lupa bahwa Nabi Muhammad saw adalah pengusaha yang tangguh”.

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Waryono Abdul Ghofur menambahkan, Pelatihan Agribisnis bagi Penguatan Ekonomi Pesantren adalah ikhtiar untuk mewujudkan pesantren yang lebih mandiri terutama dalam membangun kekuatan ekonomi baru. 

Untuk itu perlu dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya melalui pelatihan yang sistematis, sekaligus menyatukan potensi ekonomi yang ada dengan membangun jejaring antar pesantren.

“Dari dulu pesantren selalu hidup dan menghidupi masyarakat  Ini bukti bahwa pesantren memang merupakan lembaga yang mandiri. Maka akan lebih optimal ketika pesantren memiliki jejaring ekonomi baik antar pesantren maupun kemitraan dengan pihak luar,” ucapnya.

Kepala Subdit Pendidikan Pesantren melaporkan, pelatihan tersebut rencananya dilaksanakan dalam tiga angkatan dengan total peserta sebanyak 109 pesantren. Peserta pelatihan terbagi dalam empat tipe pesantren berdasarkan potensi yang dimiliki dan kegiatan ekonomi yang telah dijalankan. (rls|ulul|alfa)

Posting Komentar untuk "Perkuat Kemandirian Pesantren, Kemenag Latih Agribisnis "