Agar QR Code Bisa Terbaca di Saudi, Kemenkes Setuju Buka Data Aplikasi PeduliLindungi

Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Kesehatan terus melakukan persiapan teknis penyelenggaraan umrah di masa pandemi. Seperti akses data jemaah umrah pada aplikasi PeduliLindungi, agar dapat dibaca oleh otoritas Pemerintah Kerajaan Arab Saudi. 

Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kemenag Nur Arifin mengatakan, penyelenggaraan umrah di masa pandemi banyak memanfaatkan layanan sistem informasi.

“Alhamdulillah, hari ini kita sampai pada kesepakatan, Kemenkes setuju untuk membuka data pada aplikasi PeduliLindungi dalam rangka mendukung penyelenggaraan ibadah umrah,” terang Nur Arifin di Jakarta, Selasa (12/10/2021).

“Kemenkes akan menyediakan fasilitas website tertentu bagi publik untuk dapat mengakses data sertifikat vaksin dalam aplikasi PeduliLindungi, saat QR Code dilakukan scanning,” imbuh Nur Arifin dalam keterangan tertulisnya yang dilansir Humas Kemenag.

Menurutnya, teknis pembukaan akses data ini akan ditindaklanjuti bersama antara Kemenkes dengan Kemenag. 

Ada dua alternatif skema yang muncul. Pertama, alternatif QR Code dicetak manual dan dibawa masing-masing jemaah. Kedua, QR code dimasukkan dalam aplikasi Siskopatuh dan akan dicetak pada kartu identitas jemaah umrah. 

Kedua alternatif dilakukan untuk memudahkan pembacaan data saat di-scan oleh otoritas Arab Saudi saat kedatangan di bandara Arab Saudi.

“Dua skema ini akan kita matangkan untuk bisa memberikan layanan terbaik kepada jemaah dalam penyelenggaraan umrah di masa pandemi ini,” tuturnya.

“Dalam rapat juga diinformasikan bahwa saat ini Kemenkes RI sedang berkoordinasi dengan otoritas Arab Saudi terkait integrasi data PeduliLindungi dengan aplikasi Tawakalna,” tandasnya. (kmg|alfa|mnm)

Posting Komentar untuk "Agar QR Code Bisa Terbaca di Saudi, Kemenkes Setuju Buka Data Aplikasi PeduliLindungi "