Bangsa Indonesia tidak akan pernah lupa terhadap jasa-jasa
kemanusiaan yang telah banyak dirintis dan diwujudkan oleh Presiden Ke-4
RI, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Khusus di hati orang Indonesia
beretnis Tionghoa, Gus Dur merupakan manusia istimewa karena telah
menempatkan mereka sejajar dengan etnis lain di Indonesia setelah
puluhan tahun dimarjinalkan oleh Orde Baru, baik dalam beribadah maupun
merayakan Imlek.
Memperjuangkan kemanusiaan
seseorang atau kelompok orang yang tertindas memang sudah menjadi ruh
perjuangan Gus Dur. Bahkan, Gus Dur telah meletakkan dasar bahwa orang
Tionghoa secara terbuka boleh merayakan Hari Raya Imlek. Selain itu, Gus
Dur juga ikut berjasa dalam menempatkan Konghucu sebagai salah satu
agama resmi negara selain Islam, Katolik, Kristen, Hindu, dan Budha.
Tidak
berbeda dengan tahun-tahun terdahulu, dalam perayaan Imlek kali ini,
warga Indonesia khususnya warga Tionghoa begitu mengapresiasi perjuangan
dan jasa Gus Dur. Apresiasi tersebut banyak diungkapkan mereka di
klenteng-klenteng hingga di media sosial. Sehingga “Gus Dur” pun naik
menjadi trending topic di
twitter hari ini. Bahkan di salah satu Klenteng tertua di Surabaya, Boen
Bio hanya ada satu foto yang terpampang, yaitu foto Gus Dur.
Tribute
untuk Gus Dur diantaranya datang dari komedian Ernest Prakasa dalam
akun twitternya @ernestprakasa. Salah satu komedian berketurunan
Tionghoa ini mengucapkan terima kasih kepada Gus Dur yang dulu telah
mencabut peraturan yang melarang aktivitas warga Tionghoa di Indonesia.
“Terima
kasih Gus Dur yang tahun 2000 lalu mencabut Inpres Nomor 14/1967
Suharto tentang larangan perayaan Imlek. Hidup kami kini lebih
menyenangkan,” ungkap Ernest Prakasa yang tadi pagi pukul 08.30 WIB
bincang Live di Metro TV bareng salah satu Putri Gus Dur, Inayah Wahid.
“Selamat
hari raya imlek bagi yang merayakannya. Terima kasih Gus Dur. Semoga
kita semua diberi kesehatan dan rezeki yang mengalir deras, amin,” tulis
akun bernama @sidewii.
“Mengenang Gus Dur, dan mereka yang terampas kebebasannya. Happy Imlek, kawan,” kicau akun @johanesjonaz.
“Imlek
begini saya jadi ingat Gus Dur tahun 1999. Cuma Gus Dur yang akui hak
masyarakat Hoakiau dengan bolehkan imlek diadakan lagi. Respek,” cuit
Damar Juniarto dalam akunnya @DamarJuniarto.
Selain
akun-akun twitter di atas, ribuan akun lain juga turut mengenang dan
memberikan apresiasinya kepada Gus Dur. Hal ini tidak hanya berlangsung
di twitter, tetapi juga ramai di Facebook. Adapun Imlek tahun 2016 ini
memasuki angka 2567 yang menurut perhitungan astrologi China adalah
tahun Monyet dengan unsur api. (NU Online/Fathoni)
Posting Komentar untuk "Imlek Datang, Gus Dur Dikenang"