Persentase
lanjut usia (lansia) di Jawa Barat semakin meningkat. Berdasarkan data
yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2015, bahwa
persentase lansia di Indonesia sebesar 8,5 persen dari jumlah total
penduduk. Sementara di tahun 1980 silam hanya 3,3 persen saja.
Sedangkan
pada tahun 2020 mendatang, seperti diungkapkan Wakil Gubernur Jawa
Barat Dedy Mizwar saat membuka rapat koordinasi (rakor) Komisi Daerah
Lanjut Usia (Komda Lansia) Provinsi Jawa Barat tahun 2017, diproyeksikan
persentasenya akan mencapai 10 persen.
Jadi, tegas Wagub,
angka harapan hidup semakin meningkat dan terus meningkat hingga
menjadi 15,8 persen di tahun 2035.
"Ini pun tidak berbeda jauh dengan
kondisi di Jawa Barat, dimana pada tahun 1980 persentase jumlah lansia
ini masih tiga persen. Namun pada tahun 2015 telah mencapai 8,1 persen,
dan di tahun 2035 mendatang diperkirakan akan mencapai 16 persen," papar
Wakil Gubernur, Selasa (5/12/2017).
Meskipun
demikian, Dedy menyatakan bahwa hal tersebut patut disyukuri lantaran
Indonesia akan menikmati bonus demografi. Hal tersebut tentunya akan
berdampak positif terhadap angka rasio ketergantungan yang semakin
menurun.
"Dari tahun 1980 yang berada di angka 79,1 persen menjadi 48,6
persen pada tahun 2015. Dan pada puncak bonus demografi yang
diperkirakan terjadi pada tahun 2030, rasio ketergantungan Indonesia
berada di angka terendah yaitu 46,9 persen," ujarnya.
Demikian
pula halnya dengan Jawa Barat, Dedy menyebutkan bahwa pada tahun 1980
rasio ketergantungan berada di angka 82,7 persen. Namun pada tahun 2015
lalu turun menjadi 47,6 persen.
"Puncaknya
akan terjadi di tahun 2030 ketika rasio ketergantungan menyentuh angka
46,2 persen. Artinya, satu usia non produktif ditanggung setidaknya oleh
dua orang produktif," imbuhnya. (humas kotabogor).
Posting Komentar untuk "Tahun 2020 Angka Lansia Meningkat 10 Persen"