Infrastruktur utama berupa akses
menuju Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kecamatan Kertajati,
Kabupaten Majalengka terus dikebuut. Diharapkan bisa rampung seiring beroperasinya bandara
tersebut. Direncanakan jalan non tol ini bisa selesai pada Mei 2018.
Manajer Bidang Teknik Unit Manajemen
Proyek (UMP) PT BIJB Hidayat Effendi mengatakan, jalan non tol yang
langsung menghubungkan jalur arteri Kabupaten Majalengka saat ini tengah
dikebut pengerjaannya. Pelaksana pembangunan fisik dilakukan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Untuk jalan masuk (non tol) itu
ditargetkan Mei 2018 ini selesai. Kita dari internal selalu koordinasi
dengan pihak luar terkait kesiapan bandara untuk non tol ini," kata
Hidayat, Kamis (8/2/2018).
Pembangunan fisik aksesibilitas non tol
sudah mulai dikerjakan pada awal 2018. Pengerjaan fisik tersebut
dilakukan setelah 24 hektare lahan yang dibutuhkan selesai dilaksanakan
pada Desember 2017 oleh Pemprov Jabar. Kebutuhan anggaran non tol
senilai Rp 77 miliar.
Jalan penghubung menuju bandara
internasional nantinya akan membentang sepanjang 1,8 kilometer dengan
lebar sekitar 50 meter. Ini berada di atas lahan sebanyak 218 bidang
yang dimiliki langsung Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Lokasinya
berdekatan dengan Kantor Camat Kertajati.
"Akses non tol adalah akses utama karena
itu menjadi akses yang dibutuhkan untuk aksesibilitas. Semoga target
yang sudah ditetapkan dan dianggarkan PUPR bisa sesuai target dan waktu
serta memenuhi kualitas yang baik," ujarnya.
Camat Kertajati Aminudin mewakili
pemerintah daerah Kabupaten Majalengka menambahkan, fisik pembangunan
akses jalan tersebut per awal Februari sudah mencapai 20 persen. Kata
Aminudin, kontraktor menjanjikan fisik jalan tersebut selesai April 2018
mendatang.
Dengan asumsi pengerjaan tidak
terkendala cuaca ekstrem yang sering terjadi seperti akhir 2017 lalu
dimana hujan deras kerap mengguyur wilayah Majalengka dan sekitarnya.
"Untuk pengerjaan jalan non tol menuju
bandara ini sedang dilakukan pengerjaan infrastruktur dan fisik
ditargetkan tiga bulan Februari Maret April. Pembebasan lahan sudah fix
semua, sekarang hanya beberapa bidang tapi sudah dilakukan konsinyasi,"
terang Aminudin.
Dia menuturkan, dengan progress tersebut
target jalan yang menjadi infrastruktur penting menunjang beroperasinya
bandara optimis tercapai. Selama pengerjaan fisik, kata dia, juga tidak
menemukan kendala berarti di lapangan.
Sekadar diketahui, selain jalan non tol
aksesibilitas menuju Bandara Kertajati akan ditunjang juga dengan
keberadaan jalur tol. Keberadaannya akan terhubung langsung Tol Cipali
dengan interchange di kilometer 157. Diperkirakan fisik pembangunan tol
tersebut akan dimulai 2019 mendatang sejalan dengan rampungnya Tol
Cisumdawu. (jabarprov).
Posting Komentar untuk "Akses Non Tol Menuju Bandara Kertajati Terus Dikebut"