foto jabarprov.goid |
Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui
Disparbud menargetkan jumlah kunjungan wisatawan pada 2018 mencapai
49,750,000 kunjungan wisatawan. Diantaranya 48 juta kunjungan wisatawan
nusantara (wisnus) dan 1,750,000 kunjungan wisatawan mancanegara
(wisman).
Dalam Rapat
Koordinasi (Rakor) I Kepariwisataan dan Kebudayaan Jawa Barat di
Bandung, Rabu (31/1/18), Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher)
menekankan beberapa hal terkait rencana strategis yang perlu dilakukan
untuk mendongkrak pariwisata di Jawa Barat.
Hadir dalam rakor ini para
Kepala Disparbud kabupaten/kota, serta para stakeholder kepariwisataan
dan kebudayaan se-Jawa Barat,
Aher menekankan inovasi dan visi besar
dalam pengembangan pariwisata di Jawa Barat.“Jangan ragu untuk berinovasi untuk
kepariwisataan, dan pariwisata itu added value-nya penuh untuk kita.
Kita bahan dasarnya ada, karena bumi yang kita miliki indah segala
macamnya,” ujar Aher dalam arahannya.
Dia mencontohkan, Kabupaten Pangandaran
telah berhasil melakukan terobosan, sehingga dunia wisata di sana bisa
memberikan penambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD) signifikan untuk
pemasukan daerah.
“Sejak awal Pangandaran punya kesadaran kalau
unggulannya adalah kepariwisataan. Ketika Pangandaran menjadi Kabupaten
Pangandaran, PAD-nya itu Rp 22 Miliar. Tahun 2017 PAD Pangandaran Rp 144
Miliar. Lompatannya akibat pariwisata luar biasa,” kata Aher.
Lebih lanjut, Aher mengatakan terobosan
dan visi yang dilakukan Pangandaran terlihat pada landscape kotanya.
Pangandaran berani menghilangkan sekolah dan puskesmas kecil untuk
membuat ruang terbuka hijau atau taman dilengkapi jalan besar. Kemudian
Pemkab Pangandaran mengganti sekolah dan puskesmas tersebut oleh
bangunan sekolah dan puskesmas yang lebih besar di lokasi lain.
Selain itu, penyelenggaraan sebuah event
budaya harus terkoordinasi dengan baik, sehingga bisa berlangsung dengan
gebyar.
“Oleh karena itulah, koordinasi sangat penting untuk
melipatgandakan dampak positif atau manfaat sebuah event pariwisata dan
budaya. Sehingga dampaknya tidak saja pada kesuksesan penyelenggaraan,
tapi juga berdampak pada transaksi perekonomian yang memadai yang bisa
dirasakan secara langsung oleh masyarakat,” papar Aher.
Hal lain yang ditekankan Aher,
infrastruktur atau fasilitas budaya. Dia mencontohkan gedung-gedung
pertunjukkan atau gedung kesenian representatif harus dimiliki sebuah
daerah. Event-event seni dan budaya juga harus masuk dalam kalender
event dan terinformasikan dengan baik melalui sebuah media.
“Tempat-tempat pertunjukkan harus ada
mewadahi karya-karya seni untuk ditampilkan dan dinikmati secara baik,
sekaligus dikembangkan, dan dihargai. Dan kemudian membangun kebahagiaan
lewat seni. Jadi, gedung kesenian harus ada di kabupaten/kota
masing-masing hiji (satu),” tutur Aher.
“Pada saat yang sama kita ingin ada
destinasi wisata unggulan. Unggulannya nanti buat unggulan tingkat
provinsi. Nanti masing-masing kabupaten/kota punya lima unggulan
misalnya, dan satu unggulannya kelas provinsi. Nah, nanti dari tingkat
provinsi tinggal menentukan mana unggulan untuk ke tingkat nasional,”
pungkas Aher. (jabarprov.goid).
Posting Komentar untuk "Genjot Pariwisata, Jabar Targetkan 49,7 Juta Wisatawan Pada 2018"