Kota
Bogor memiliki banyak potensi zakat, infak, sedekah. Untuk
memaksimalkan hal tersebut, Baznas Kota Bogor membutuhkan dukungan dari
semua pihak.
Komisioner Baznas Kota Bogor, Rusli Saimun mengatakan, saat ini pihaknya fokus membantu masyarakat terutama yang tak mampu.
“Kami
terus membina para pelaku usaha kecil, termasuk membiasakan mereka juga
untuk berinfak,” katanya saat berkunjung ke Graha Pena Radar Bogor,
Senin kemarin (12/3).
Dana yang sudah terkumpul pun akan disalurkan lagi untuk membantu
kembali sesama pedagang yang membutuhkan bantuan, seperti modal.
Lebih lanjut ia mengatakan, potensi
zakat, infak, sedekah dari aparatur sipil negara (ASN) cukup besar.
Yakni, bisa mencapai Rp11 miliar tiap tahun. Namun, yang terjadi saat
ini, Rp1 miliar pun sulit tercapai karena memang belum ada payung
hukumnya.
Maka dari itu, saat ini di DPRD Kota Bogor sedang membahas Raperda Zakat.
“Sudah sekitar setahun molor, semoga dua bulan ke depan bisa selesai menjadi perda,” ucapnya.
Baznas Kota Bogor, kata dia, rutin membantu siswa miskin dengan cara memberikan beasiswa.
“Warga miskin di Kota Bogor mencapai 71 ribu orang,” ujarnya.
Menurutnya,
saat ini sudah dibentuk banyak Unit Pengumpul Zakat (UPZ) sehingga
diharapkan bantuan bisa maksimal. Ia menambahkan, sekitar 300 bantuan
untuk guru ngaji sebesar Rp100 ribu per bulan diberikan setiap enam
bulan sekali.
Sedangkan, untuk program Bogor Sehat ada klinik Ibu Sina. “Yang datang berobat bisa mencapai 80–120 orang. Semoga ke depan bisa menjadi rumah sakit,” katanya.
Rusli mengungkapkan, ada juga program pengobatan keliling.“Biasanya warga yang datang 200 hingga 400 orang,” katanya.
Selain
itu, ada program rehabilitasi rumah tak layak huni dengan
mengedepankan gotong royong. Termasuk, paket senyum dengan mengantarkan
paket sembako kepada warga miskin yang sudah berusia lanjut minimal 60
tahun. (rb|alfa).
Posting Komentar untuk "Potensi ZIS ASN di Bogor Capai Rp. 11 Miliar, Nyatanya.....?"