Pesantren Media tidak sembarangan memberikan
kurikulum. Porsi-porsi pelajaran kepesantrenan dan kemediaan telah
disusun rapi untuk mencetak kader-kader dakwah berbasis media.
Perintis sekaligus pengelola Pesantren Media Oleh Solihin memaparkan, semua santri yang masuk sejak pendidikan awal setingkat SMP dibekali dengan berbagai pelajaran sampai dengan duduk di bangku SMA. Semua kurikulum tersebut diatur sedemikian rupa sesuai dengan kadar kesanggupan para santri di usianya.
“Untuk santri di jenjang SMP, kami bagi pelajaran mereka dalam
beberapa tahap. Di tahun pertama, mereka kami bekali dengan pelajaran
adab (sastra), bahasa Arab, dan juga tahfidz. Tahun kedua, menulis dan
fotografi. Tahun ketiga, mulai kami kenalkan dasar-dasar dunia desain
grafis,” bebernya kepada Radar Bogor.
Sementara untuk jenjang pendidikan di tingkat SMA, lanjut Oleh, di
tahun pertama anak-anak santri dibekali dengan pelajaran media
fotografi, desain grafis lanjutan, pemrograman radio, broadcasting, juga
editing audio.
Adapun di tahun kedua, diperkenalkan pelajaran lanjutan seperti
dasar-dasar website, scirpt, skenario, advertising, videografi, editing
video, dan dasar-dasar pengembangan media jurnalis.
“Adapun tahun ketiga, kami tidak membebankan anak-anak santri dengan
pelajaran. Mereka kami arahkan untuk fokus di ujian paket penyetaraan.
Kami berharap, dengan formasi pelajaran ini, para santri mampu menguasai
ilmu-ilmu agama dan media. Itulah misi utama Pesantren Media,”
jelasnya.
Oleh berharap, formasi kurikulum ini mampu mencetak bibit-bibit
unggul santri yang andal di dunia media dan dakwah Islam. Ia juga
menjelaskan, pengembangan kualitas di Pesantren Media lebih diutamakan
daripada kuantitas.
“Santri kami memang belum banyak. Baru 25 santri. Tapi kami berharap, 25 santri ini memiliki kualitas yang baik,” tutupnya. (rdb|alfa).
Posting Komentar untuk "Pesantren Media di Parung Bogor, Cetak Kader Dakwah Berbasis Media"