Walikota Bogor Bima Arya meraih
penghargaan dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) .
Dalam prosesi penyerahan yang disaksikan oleh Presiden RI Joko Widodo
itu, Bima Arya menerima Tanda Jasa Bakti Koperasi dan UKM di Indonesia
Convention Exhibition (ICE), Tangerang, Banten, Kamis (12/7/2018).
Dalam puncak peringatan Hari Koperasi
Nasional ke-71 yang bertajuk ‘Penguatan Koperasi Mendorong Pertumbuhan
Ekonomi Nasional’ itu, Bima Arya menyatakan penghargaan yang diraihnya
itu memacu pemkot untuk terus berkolaborasi dengan berbagai sektor mulai
dari swasta, UMKM dan koperasi se-Kota Bogor untuk terus berlari
menyejahterakan ekonomi warga.
“Pemkot beberapa tahun terakhir ini
fokus untuk pemberdayaan Koperasi dan UMKM. Untuk melakukan itu,
otomatis harus juga menyehatkan koperasinya. Koperasi yang tidak aktif,
diaktifkan. Lalu yang belum berbadan hukum, didorong ke arah sana. UMKM
juga sebaiknya di dorong memiliki badan hukum seperti koperasi,” ungkap
Bima Arya.
Ia juga memaparkan sejumlah komitmennya
dalam membina serta mengembangkan koperasi dan UMKM di Kota Bogor.
“Potensi di Bogor besar terutama sektor kuliner, fashion dan lain
sebagainya. Kalau digarap dengan manajemen yang profesional, bukan tidak
mungkin bisa menjadi perusahaan yang besar juga. Market online atau
digital harus dirambah. Kita dorong ke arah sana semuanya. Saat ini
sudah ada sekitar 50 persen UMKM dari total 23 ribu unit UMKM yang
merambah digital market,” jelasnya.
Bima Arya juga mengaku siap melaksanakan
keinginan Presiden Joko Widodo yang menyatakan bahwa koperasi di
Indonesia bisa menjadi perusahaan besar jika mampu beradaptasi di era
teknologi kekinian. Dalam kesempatan tersebut Presiden Jokowi
mencontohkan perusahaan sukses dunia yang berlatar belakang koperasi
seperti Fontera di Selandia Baru dan Ocean Spray di Amerika Serikat.
“Perusahaan yang dicontohkan Pak
Presiden mampu bertransformasi menjadi perusahaan dengan omzet hingga
triliunan rupiah. Nah, ini akan terus kita pacu untuk ke arah sana. Pak
Presiden juga bilang untuk tidak sungkan untuk meniru dan memodifikasi
sistem yang diterapkan koperasi sukses di Selandia Baru dan AS itu,”
beber Bima.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden
Jokowi juga menyempatkan mengunjungi stand koperasi dan UMKM asal Kota
Bogor dalam helatan Harkopnas Expo 2018. Terdapat 7 koperasi dan 4 UMKM
khas kota hujan yang ditampilkan di sana, mulai dari produk kerajinan
tangan, batik dan kuliner. Jokowi juga tampak berbincang hangat dengan
Bima Arya yang menyambutnya di stand tersebut.
Jokowi dalam sambutannya juga
mengungkapkan keberpihakan pemerintah dalam mendukung perkembangan
koperasi dan pelaku UMKM di Indonesia di antaranya dengan menurunkan
tarif pajak penghasilan (PPh) final untuk UKM menjadi 0,5 persen dari
yang sebelumnya sebesar 1 persen.
"Karena dari 1 persen itu angka yang
besar, kemudian dipotong separuh jadi 0,5 persen ya seneng dong.
Sehingga ruang yang 0,5 persen bisa dipakai ekspansi, modal investasi,
dan membesarkan usaha. Saya kira arahnya ke sana," ujar Jokowi.
Sebelumnya, Kepala Dinas Koperasi dan
UMKM Kota Bogor Anas S. Rasmana menyatakan poin-poin pertimbangan
pemberian penghargaan Tanda Jasa Bakti Koperasi dan UKM dari Kemenkop
UKM antara lain kebijakan anggaran selama periode kepemimpinan Bima Arya
sangat berpihak kepada sektor koperasi dan UKM dengan anggaran mencapai
Rp94,96 miliar.
"Buat kami ini sejarah. Walikota Bogor
sebelumnya belum pernah ada yang mendapatkan Tanda Jasa Bakti Koperasi
dan UKM. Tentunya ini bukti bahwa komitmen pemerintah sangat tinggi
terhadap pengembangan dan pembinaan koperasi dan UMKM di Kota Bogor,"
kata Anas.
Anas menambahkan, kebijakan lain yang
dilakukan Bima Arya adalah pembentukan organisasi kedinasan terhadap
Koperasi dan UMKM. Sebelumnya sektor ini hanya menjadi bagian dari
bidang pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Saat ini, sudah hadir
secara mandiri Dinas Koperasi dan UMKM sehingga lebih fokus dalam
pengembangan ekonomi rakyat.
“Walikota Bogor juga berhasil mengubah
86 unit Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang belum berizin dan berbadan
hukum menjadi sebuah koperasi legal. Sehingga, saat ini, sudah ada 731
koperasi di Kota Bogor. Untuk UMKM tercatat ada 23.000 unit,” katanya.
Inovasi lain yang berkaitan
denganPengembangan koperasi dan UKM yang dilakukan Bima Arya adalah
program digitalisasi koperasi, coching clinic untuk mendiagnosa
permasalahan usaha, program sanitasi masyarakat yang dibiayai oleh
koperasi dengan pembiayaan tanpa bunga hingga kemitraan koperasi dan
UMKM di Kota Bogor dengan sektor retail, perbankan, hotel, restorandan
Kadin.
“Koperasi dan UKM bukan hanya bertahan,
tapi mampu menjadi pemenang di tengah krisis ekonomi global sektor ini
juga sangat berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota
Bogor. Ini terbukti dari PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Kota
Bogor, sebanyak 67 persen disumbangkan koperasi dan UKM," pungkasnya.
(humas|alfa).
Posting Komentar untuk "Dikunjungi Presiden Jokowi, Bima Arya Ingin Koperasi dan UKM Bertransformasi"