Kota Bogor telah menuntaskan rangkaian
pesta demokrasi yang diharapkan akan memberikan kemaslahatan bagi
warganya. Terlepas dari hasil dan penghitungan suara, hal yang paling
utama adalah Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 telah berjalan
dengan damai dan sejuk.
Wali Kota Bogor
Bima Arya mengatakan itu dalam acara Halal Bihalal dan Istighosah yang digelar Al-Amin
Center bekerjasama dengan Aliansi Masjid Mushala Indonesia dan Aliansi
Asatidz Muda Indonesia di Masjid Raya, jalan Pajajaran, Kota Bogor,
Senin (09/07/2018).
Atas kondisi tersebut Bima mengucapkan
terima kasih kepada seluruh aparatur TNI/Polri dan semua yang telah
mengawal sehingga semuanya berjalan baik.
“Mudah-mudahan apa yang terjadi selama
Pilkada memberikan pelajaran bagi kita semua sehingga semakin matang
dalam berdemokrasi, semakin erat dalam bersilaturahmi dan semakin kuat
dalam memberantas kemunkaran” harapnya.
Bima menambahkan, di masa Pilkada 2018
salah satu pelajaran atau evaluasi yang terus dijadikan pegangan adalah
bahwa ulama dan umaro tidak boleh dekatnya hanya saat menjelang Pilkada
saja, tetapi ulama dan umaro harus terus bersanding sepanjang masa.
Kedepan ulama dan umaro terus bersanding
tidak hanya di Kota Bogor saja tetapi di semua daerah dalam memberantas
kemaksiatan, melawan tempat hiburan malam terselubung, melawan LGBT
yang semakin banyak, menyelamatkan generasi muda supaya tidak terjebak
narkoba. “Itu hanya bisa dilakukan kalau ulama dan umaro bersanding
menjaga persatuan,” terangnya.
Kedepan masih banyak Pekerjaan Rumah
(PR) yang harus dikerjakan, masih banyak hal-hal yang harus dilakukan
bersama-sama. Tidak mungkin Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berjalan
sendiri dan harus berjalan bersama-sama.
Selain itu ia meminta kepada Pemkot
Bogor untuk meningkatkan anggaran dalam membangun akhlak dan karakter di
Kota Bogor. Demikian juga perhatian dan bantuan kepada Ustadz, pondok
pesantren dan majelis-majelis. “Jangan menggelontorkan bantuan kepada
yang tidak jelas manfaatnya bagi umat,” tegasnya.
Mulai minggu lalu Pemkot Bogor telah
menghidupkan kembali gerakan shalat subuh berjamaah, menyediakan makanan
bagi kaum dhuafa, paling tidak seminggu sekali di Balaikota Bogor agar
semua merasakan kebersamaan.
Kepada para habib, ustadz dan kyai Bima memohon bimbingan agar diluruskan niat dan jalan kedepan karena Allah SWT, bukan untuk kursi atau materi tetapi untuk mendapatkan barokah dari Allah SWT.
Kepada para habib, ustadz dan kyai Bima memohon bimbingan agar diluruskan niat dan jalan kedepan karena Allah SWT, bukan untuk kursi atau materi tetapi untuk mendapatkan barokah dari Allah SWT.
Tidak lupa ia juga mendoakan kepada
seluruh jamaah semoga diberikan kekuatan untuk menjaga silaturahmi,
jangan sampai umat terbelah dan terpecah karena berbagai agenda.
“Kedepan masih ada agenda-agenda
politik, biarkan hal itu karena politik ada yang mengurus yang penting
umat selalu bersatu. Terpenting Ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah wathoniyah
kita tetap terjaga” katanya. (humas|alfa).
Posting Komentar untuk "Ulama dan Umaro Menjaga Persatuan"