Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan
Walikota Bogor Bima Arya terlihat kompak melakukan aksi bersih-bersih di
Sekitar Tugu Kujang atau berjarak beberapa ratus meter dari Istana
Kepresidenan Bogor, Sabtu (15/9/2018).
Kegiatan yang juga diikuti
ratusan relawan dari berbagai komunitas dan pelajar ini dilakukan dalam
peringatan World Cleanup Day 2018.
World Cleanup Day adalah sebuah gerakan
bersih- bersih yang dilaksanakan secara serentak dalam waktu bersamaan
di seluruh dunia yaitu pada tanggal 15 September 2018 hari ini. Kegiatan
ini diikuti 150 negara dengan melibatkan sekitar 380 juta penduduk 5
persen populasi di dunia.
Peringatan World Cleanup di Kota Bogor
sendiri terasa lebih spesial karena dibuka oleh dua pemimpin daerah
muda, yakni Ridwan Kamil dan Bima Arya. Ada 4 titik wilayah yang
dijadikan target bersih-bersih. Selain Tugu Kujang, ratusan relawan dari
berbagai komunitas ini disebar di Gang Aut, Air Mancur dan sekitar
Kampus IPB Dramaga.
Dimulai pada jam 07.00 WIB, aksi yang
berakhir pada jam 09.30 WIB itu berhasil mengumpulkan sejumlah kantung
sampah ukuran besar. Ridwan Kamil dan Bima Arya terlihat masing-masing
membawa satu polybag sampah yang ia dapat selama penyisiran mulai dari
Tugu Kujang hingga Jembatan Otista.
Menurut Bima Arya, peringatan World
Cleanup Day ini diharapkan menjadi stimulus bagi warga lainnya untuk
terus menerapkan pola hidup bersih di lingkungan sekitarnya. Selain itu,
keberadaan komunitas bisa menjadi garda terdepan dalam membangun kota
Bogor lewat semangat gotong royong.
“Saya dengan Kang Emil punya banyak
persamaan tapi ada juga perbedaannya. Persamaannya kita sama-sama cinta
komunitas. Kita sama-sama percaya membangun kota itu tidak bisa sendiri.
Membangun kota harus bersama-sama. Yang paling militan, yang paling
luar biasa, yang paling semangat, yang paling ikhlas kalau bicara
membangun daerah adalah komunitas,” ungkap Bima.
Sedangkan, lanjut Bima, perbedaan
dirinya dengan Ridwan Kamil adalah ketika menjadi Walikota Bandung Kang
Emil berhasil merebut kembali adipura setelah 17 tahun absen.
“Sementara
Kota Bogor masih ikhtiar. Masih berusaha merebut kembali predikat itu.
Karena di masa saya ABG itu luar biasa. Kota Bogor menjadi kota paling
bersih se-republik ini. Kalau tidak salah ketika itu juara 8 kali
berturut-turut. Tapi Insya Allah, dengan komunitas kita siap rebut
kembali adipura ke depannya,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Ridwan Kamil
terkesan dengan nilai gotong royong sebagai bentuk kecintaan warga dana
bentuk komunitas.
“Mengenai teori kebahagiaan, ada 12 cara orang
bahagia. Ini ilmiah ya. Minum teh sore hari bikin bahagia, jalan kaki
bikin bahagia, baca buku bikin bahagia, dan lain-lain. Tapi orang paling
bahagia itu menurut survey adalah volunteerism, yaitu orang yang bisa
berbagi waktu, tenaga atau apapun itu merupakan indeks kebahagiaan
tertinggi. Jadi orang yang bahagia itu orang yang membahagiakan bukan
yang dibahagiakan. Kalau kita nolongin orang, yang bahagia bukan yang
ditolong, tapi yang menolong,” kata Emil.
“Ini juga sama. Dalam World Cleanup Day
ini memungut sampah itu di dalamnya terkandung dua makna, yakni rasa
cinta terhadap Kota Bogor dan kebahagiaan karena dapat memberi manfaat.
Saya setuju energi komunitas ini harus dirawat, karena itu yang
membedakan bangsa kita dan bangsa lain,” tambahnya. (humas kotabogor).
Posting Komentar untuk "Ridwan Kamil dan Bima Arya Kompak Punguti Sampah Dekat Istana Bogor"