Serangan Corona, Warga Timur Tengah Jadi Senang Belanja Online


Serangan COVID-19 telah menjadi bencana bagi sektor perhotelan, restoran dan kafe selama berbulan-bulan. Ini yang membuat mereka "hilang"  keuntungan  dan menyebabkan banyak yang tutup untuk selamanya. Karena mereka melakuka efisiensi dalam urusan makan atau jajan.

Dan para keluarga di kawasan timur tengah juga melakukan pengendalian terhadap pola makan secara signifikan. Mereka mengatur makan seperlunya apa yang hendak mdimakan. Tidak seperti sebelumnya yang begitu konsumtif terhadap pola makan. Sehingga tidak ada limbah makanan.

Sebuah survei terhadap 284 orang di Tunisia yang dilakukan oleh Pusat Informasi Bioteknologi Nasional (NCBI) yang berbasis di AS tahun ini menemukan 85 persen responden tidak membuang limbah makanan rumah tangga, sementara mayoritas mengatakan mereka telah menyusun strategi untuk menyimpan sisa makanan. .

“Perubahan dalam pencegahan limbah makanan mungkin lebih didorong oleh konteks sosial ekonomi dari penguncian COVID-19, seperti ketersediaan makanan, pergerakan terbatas atau hilangnya pendapatan daripada oleh kepedulian pro-lingkungan,” tulis NCBI dalam studinya.

Bukan rahasia lagi bahwa negara-negara anggota GCC adalah salah satu negara penghasil limbah makanan per kapita tertinggi di dunia. Namun, di UEA, volume limbah makanan turun pada tahun 2020 akibat pandemi covid-19  seperti hotel menutup dapur mereka. Rumah tangga juga mengubah kebiasaan berbelanja mereka, hanya membeli apa yang mereka butuhkan dan menabung apa yang tidak dapat mereka selesaikan.

Beberapa majikan di Dubai misalnya, memilih untuk memotong gaji guna membantu mengatasi badai ekonomi, yang telah memaksa keluarga untuk mengurangi konsumsi harian mereka dengan memasak lebih banyak dan menyimpan sisa makanan mereka.

Konsumen juga mulai membeli lebih banyak barang penting dalam jumlah besar untuk menghindari pergi ke toko.

Dua warga UEA yang diwawancarai oleh Arab News menujukkan senangnya belanja online. May Adel, seorang eksekutif akun e-commerce, mengatakan bahwa dia telah sepenuhnya beralih ke belanja bahan makanan online sejak pandemi dimulai karena dia merasa lebih aman dan nyaman.

Zaheda Muntazir, warga UEA, pengiat media sosial, berkata: "Saya sudah mulai lebih banyak berbelanja online, terutama pengiriman bahan makanan, karena lebih mudah terutama selama masa kritis ini." (arabnews|azka).

Posting Komentar untuk "Serangan Corona, Warga Timur Tengah Jadi Senang Belanja Online"