Dakwah di perkotaan boleh dikatakan cukup menyenangkan. Kadang datang dijemput, pulang pun dianterin dan bahkan ada 'sesuatu' yang diberikan.
Ayyipudin, saat penyuluhan di Pulau Kojong. (foto kemenag lingga) |
Meskipun daerah dakwahnya sebenarnya di Kecamatan Lingga Timur, Kepri, namun Ayipudin tak mau disitu saja. Ia terus melebarkan sayapnya dalam berdakwah.
Dan ia pun tidak mau berdiam diri begitu saja. Selain mengerjakan tugas wajibnya, dia selalu diundang ke berbagai tempat khususnya di pulau-pulau terpencil seperti di pulau Kojong.
"Kehadiran saya untuk mengisi pengajian. Berbagai materi dakwah disampaikan, mulai dari kitab fiqih dan hadits," terang Ayipuddin.
Ia juga membantu masyarakat untuk membentuk kelompok jamaah sholawat Al Fatih. Dalam memberikan penyuluhan, ia menggunakan kitab Doratunnasihin dan Sulam Taufik.
"Tak jarang ketika di daerah pulau terpencil sering dihadapkan dengan orang-orang yang ingin mencoba mengganggu alias usil menggunakan benda-benda ghaib. Namun, pada akhirnya yang usil menjadi teman akrab," kenangnya.
Bahkan yang usil tersebut minta bantuan agar dihilangkan
sihir dan jin yang ada di dalam tubuhnya. "Akhirnya terbentuklah rasa
persaudaraan yang luar biasa. Si usil tadi berjanji akan belajar
agama Islam dengan serius," tandasnya. (kmg|alifah).
Posting Komentar untuk "Ust Ayipudin; Dakwah di Pulau Terpencil Banyak Tantangannya, Diusilin dengan Hal Gaib"