Hikmah Menunaikan Ibadah Haji

Haji secara bahasa berarti al-qashd, artinya sengaja atau sadar. Ada juga yang mengatakan haji adalah al-‘aud; artinya kembali dan at-tikrâr atau berulang kali. 

foto ilustrasi
Dari sini bisa dipahami, pelajaran penting dari ibadah haji adalah mengajak manusia untuk selalu sadar bahwa ia berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya. 

Kesadaran ini harus terus ada dalam sanubari seorang manusia agar ia berhasil menggapai kebahagiaan hakiki.Haji juga mengajarkan manusia tentang kesadaran terus-menerus untuk kembali kepada Allah. 

Mengapa kesadaran kembali ini perlu terus digelorakan? 

Kehidupan dunia itu melenakan dan menggiurkan. Manusia bisa lupa bahwa ia berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya. 

Ibadah Haji mengajak semua umat manusia agar ingat tentang kesadaran innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji’ûn. Sesungguhnya kita berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya. (Al-Baqarah156). Kesadaran ini akan mengantarkan manusia kepada kesucian hakiki. 

Karena itu, orang yang berhaji secara serius dan total akan kembali layaknya bayi yang baru lahir dari rahim ibunya sebab ia sadar betul akan status kehambaannya di hadapan Allah. 

Hal ini sesuai sabda Rasulullah SAW:

Abi Huraerah RA berkata: Saya mendengar Nabi SAW bersabda: Barang siapa yang melaksanakan haji karena Allah dengan tidak berbuat rafas (kata-kata kotor) dan tidak berbuat fusuq (durhaka), dia kembali suci seperti bayi yang baru dilahirkan dari kandungan ibunya (tanpa dosa) (HR. Bukhari dan Muslim). 

Kesucian fitrah sebagaimana disebutkan dalam hadis di atas akan mengantarkan seseorang kepada kenikmatan surga, sesuai sabda Rasulullah SAW:

Dari Abi Huraerah radhiyallaahu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda: Haji yang mabrur tiada imbalan yang setara kecuali surga. (HR. Muttafaq ’Alaih). #buku tuntunan manasik haji dan umrah kementerian agama.

Posting Komentar untuk "Hikmah Menunaikan Ibadah Haji"