Hindari Pemalsuan Dokumen, Tes PCR Untuk Umrah Agar Dibuat Satu Pintu

Tes Swab atau PCR sebagai persyaratan umrah agar dibuat satu pintu. Alasannya hasil test Swab dan PCR yang dibuat Indonesia banyak yang palsu sehingga membuat jamaah Indonesia harus dites dua kali di Arab Saudi.

foto dok|ist
"Negara kita juga harus tetap intropeksi karena kejadian dua kali itu adalah hasil dari PCR itu memang berbeda dengan apa yang ditemukan di Arab Saudi. Bahkan diindikasikan itu adalah hasil dari penipuan dan rekayasa saja," kata Syam Resfiadi, Ketua Umum Sarikat Penyelenggara Umrah Haji Indonesia (SAPUHI)  dihubungi kemarin.

Masalah inilah kata Syam yang menjadi salah satu penyebab Arab Saudi tak mengizinkan jamaah Indonesia melakukan umrah selama pandemi Covid-19. Untuk itu pemerintah harus turun tangan mengatasi masalah ini.

Syam menyarankan agar tak ada hasil test swab atau PCR palsu, maka harus dibuat satu pintu oleh pemerintah. Di mana semua jamaah hanya bisa test PCR atau swab kepada pihak yang sudah ditunjuk pemerintah. 

"Sehingga satu pintu itulah yang akan menjadi hasil daripada kesepakatan bersama," katanya.

Menurutnya, tes PCR satu pintu untuk memudahkan pemerintah sebagai regulator dalam penyelenggaraan umrah mengontrol keaslian hasil test PCR atau Swab. Selama pandemi pemerintah Arab Saudi harus menyertakan hasil tes tersebut jika ingin umrah.

Syam mengatakan semua pihak yang memiliki kepentingan dengan umrah duduk bersama untuk evaluasi umrah di masa pandemi. Evaluasi ini sebagai respon terhadap kebijakan Arab Saudi yang melarang 20 negara termasuk Indonesia masuk wilayahnya.(ihram|ulul|alfa).

1 komentar untuk "Hindari Pemalsuan Dokumen, Tes PCR Untuk Umrah Agar Dibuat Satu Pintu"