Kiat Meraih Haji Mabrur

Untuk meraih predikat haji mabrur, setiap jemaah haji harus meneguhkan niat yang tulus ikhlas semata-mata karena Allah. Yaitu dengan acara menghindari perbuatan sum’ah (mencari popularitas), riya (menonjolkan diri) dan mubahah (berbangga-bangga).

jamaah haji manula. foto mch
Membekali diri dengan takwa karena sebaik-baik bekal adalah takwa kepada AllahMenggunakan biaya yang halal. Membekali diri dengan hati yang selalu berserah diri kepada Allah, menerapkan sikap sabar, tawakkal, dan bersyukur dalam setiap kesempatan serta memperbanyak dzikir dan doa.

Melaksanakan semua rangkaian haji, mulai dari rukun, wajib, dan sunnahnya sesuai tuntunan syariat.

Mengendalikan hawa nafsu selama dalam perjalanan dan selama menjalankan ibadah haji dengan senantiasa berusaha tidak melakukan rafas (ucapan/perbuatan yang bersifat pornografi), fusuq (perbuatan maksiat/dosa), dan jidal (berbantah-bantahan dan pertengkaran).

Menghindari semua larangan ihram dengan penuh kesungguhan.  Meningkatkan kualitas ibadah dan kepedulian sosial sepulang dari ibadah haji, yang ditandai dengan menunjukkan tutur kata yang baik;  menebarkan kedamaian dan kesejahteraan; menunjukkan sikap senang memberi dan membantu kepentingan umat; meninggalkan maksiat.

Bimbingan Manasik Haji. Jemaah haji yang telah mendapatkan kuota tahun berjalan akan mendapatkan buku paket Bimbingan Manasik Haji, terdiri atas: Tuntunan Manasik Haji dan Umrah; 1)Doa dan Zikir Manasik Haji dan Umrah; 2)Doa-doa Pilihan Manasik Haji dan Umrah. 3)Bentuk bimbingan diberikan dalam dua sistem: secara berkelompok dan massal.

Sistem bimbingan kelompok dilaksanakan di kecamatan oleh jajaran Kantor Urusan Agama (KUA) kecamatan. Sistem bimbingan massal dilaksanakan di kabupaten/kota oleh kantor kementerian agama kabupaten/kota.  

Jadwal dan tempat bimbingan diatur oleh kepala kantor kementerian agama kabupaten/kota dan kepala KUA setempat. ##dinukil dari tuntunan manasik haji dan umrah kementerian agama

Posting Komentar untuk "Kiat Meraih Haji Mabrur"