Resep Aa Gym Dalam Menjaga Kesehatan Jamaah Haji

KH. Abdullah Gymnastiar yang akrab disapa Aa Gym menyatakan, haji adalah rukun Islam kelima, dan kesehatan merupakan anugerah terbesar yang diberikan oleh Allah SWT kepada umat manusia, sehingga begitu pentingnya istitha’ah kesehatan bagi seluruh calon Jemaah Haji Indonesia.

dari kiri ke kanan aa gym, untung suseno dan eka jusup singka (puskes haji).

"Kedisiplinan dalam hal kesehatan merupakan suatu keharusan yang wajib dilaksanakan oleh seluruh calon jemaah haji. Jadi penting sekali bagi kita untuk mendisiplinkan," begitu kata Aa Gym.

Pesan itu disampaakn Aa Gym pada Webinar Nasional Pembinaan Kesehatan Haji Indonesia, dengan tema Haji Sehat-Haji Mabrur yang digelar Forum Perawat Kesehatan Haji Indonesia (FPKHI) bekerjasama dengan Pusat Kesehatan Haji (Puskes Haji) Kementerian Kesehatan, Kamis pekan lalu.

Aa Gym memberikan empat resep untuk membuat hati tenang. Pertama, katanya, ketika berbuat baik harus ikhlas. Seperti jantung yang berdetak tiap waktu, atau seperti matahari yang selalu bersinar memberi tak harap kembali.

Kedua, perbanyak taubat dan isthigfar. Karena dengan isthigfar membuat hati menjadi lebih tentram, kelapangan hati, dan mendapat pertolongan Allah dari tempat yang tidak diduga-duga.

Ketiga bersyukur dalam semua kondisi yang diterima. Karena orang kufur nikmat tidak sehat lahir dan bathin.

Keempat harus banyak sabar. Kemampuan untuk menahan diri, mengendalikan amarah, nafsu, syahwat, yang dapat memperburuk keadaan kita. "Terus dilatih kesabaran untuk mengurangi berbagai macam penyakit di dalam tubuh kita," urai Aa Gym.

Pada akhir tausiyahnya Aa Gym menghimbau kepada calon jemaah haji agar selalu disiplin dalam berbagai aspek kehidupan agar menjaga hati supaya Qolbu Salim.

Aa Gym juga berpesan agar setiap jemaah haji harus meluruskan niat, menyempurnakan ikhtiar, tawakkal dan ridho atas semua takdir Allah SWT.

Dilansir dari situs Puskes Haji, Webinas kesehatan haji ini, seperti diungkapkan Ketua Panitia Penyelenggara Yossi, S.Kep, Ners diikuti peserta yang tergabung dalam Zoom sebanyak 600 orang, dan yang menyimak melaui kanal Youtube FPKHI TV sebanyak 3000 orang seluruh Indonesia.

Dalam kesempatan ini pula dilakukan peluncuran buku Tugasku Ibadahku, yang berisi kisah 33 mantan perawat kesehatan haji yang pernah bertugas di Arab Saudi. Diharapkan buku ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi calon petugas dan Jemaah Haji Indonesia pada umumnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Kesehatan Haji Dr. dr. Eka Jusup Singka, M.Sc, mengatakan pentingnya menerangkan istitha'ah kesehatan seperti yang terangkum dalam Permenkes 62 tahun 2016, Permenkes 15 tahun 2016 tentang Istithaáh Kesehatan Jemaah Haji Indonesia, dan Permenkes 3 Tahun 2018 Tentang Rekrutmen Petugas Kesehatan Haji Indonesia yang terdiri dari TKHI, PPIH, dan TPK.

Menurut Eka Jusup, penyelenggaraan kesehatan haji yang diselenggarakan oleh pemerintah dalam hal ini Pusat Kesehatan Haji Kemeterian Kesehatan, setiap tahunnya mempersiapkan jemaah haji yang meliputi pemeriksaan kesehatan, pemberian vaksinasi, dan istitha’ah kesehatan jemaah haji.

Dalam hal penyiapan fasilitas kesehatan haji, Eka Jusup Singka menyatakan, Puskes Haji menyiapkan tiga Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), obat, vaksin meningitis, alkes, ambulance serta kendaraan operasional.

Sedang Analis Kebijakan Ahli Utama Kemeterian Kesehatan dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes, memaparkan tentang pengalamannya dalam mengelola dan supervisi kesehatan Jemaah Haji Indonesia pada tahun 1439 H/2018 M.

"Banyak sekali pengalaman berharga yang penting harus diketahui oleh setiap calon petugas kesehatan haji, antara lain dengan mengenal calon jemaah haji sedini mungkin sehingga dapat melakukan pembinaan kesehatan pada jemaah haji sejak di Indonesia untuk mempersiapkan istitha'ah kesehatan," katanya. (ulul|alfa).