Pihak berwenang di Arab Saudi telah menangkap ulama terkenal Aisha Al-Muhajiri, dilaporkan karena dia terus berdakwah dan mengajar Al-Quran di rumahnya di kota suci Makkah. Pria berusia 65 tahun itu dikatakan telah ditangkap oleh "20 anggota dinas intelijen Saudi."
foto saudigazette |
"Satu dari dua wanita itu berusia 80 tahun, sementara keluarga seorang wanita lainnya menolak untuk mengungkapkan informasi apapun tentang dia," kata kelompok itu seperti dilansir Middleeastmonitor.com, Senin (15/2/2021).
Setelah penangkapan mereka, dilaporkan bahwa siapa pun yang menanyakan tentang penahanan atau dakwaan juga akan ditangkap, termasuk anak-anak Al-Muhajiri sendiri.
"Kami mengkonfirmasi bahwa anak-anak Aisha Al-Muhajiri diancam dengan penahanan ketika mereka menanyakan tentang penahanannya," kata Tahanan Hati Nurani.
Pihak berwenang dilaporkan mengatakan, "Kami akan menangkap siapa pun yang menanyakan tentang dia."
Kelompok tersebut menunjukkan bahwa Al-Muhajiri ditahan di Penjara Dhahban dekat kota pesisir Jeddah.
Sejumlah ulama, aktivis, dan kritikus rezim Saudi telah ditangkap selama beberapa tahun terakhir. Bahkan ulama yang sangat dihormati dan terkenal pernah ditahan hanya karena mengomentari kebijakan pemerintah.
Ulama yang ditangkap di antaranya adalah Aid Al-Qarni, Ali Al-Omari, Safar Al-Hawali, Omar Al-Muqbil, dan Salman al-Ouda. Ulama ulam ini disnyalir berpaham Sunni.
Banyak yang dikenal sebagai reformis dan karenanya dipandang sebagai ancaman oleh penguasa de facto Putra Mahkota Mohammed Bin Salman.
Tindakan kerasnya terhadap cendekiawan Muslim yang telah lama menjadi suara utama di Arab Saudi merupakan upaya untuk mengekang pengaruh mereka. Inisiatif kebijakan luar negeri Bin Salman dan upayanya yang keras untuk memodernisasi Kerajaan telah menjadi sasaran khusus para kritikus.
Bahkan para sarjana asing tidak lolos di bawah tindakan keras itu. Aimidoula Waili dari minoritas Muslim Uyghur yang dianiaya di China ditangkap oleh otoritas Saudi pada November atas permintaan pemerintah China. Setelah ditahan di China beberapa tahun lalu sebelum melarikan diri ke Turki, Waili dilaporkan berisiko dideportasi ke China. (memo|azka)
Jangan jangan ulama yg ditangkap berpaham Sunni....
BalasHapusAsiah, Magelang