Masjid Jabal Thariq di Selat Gibraltar yang Monumental


Masjid Jabal Thariq di Selat Gibraltar
Akun twitter Haramain Archives pada Kamis (26/8/2021) mengunggah foto-foto upacara peresmian pembangunan masjid Jabal Thariq yang terletak di Selat Gibraltar. 

Peresmian masjid tersebut berlangsung pada pada 8 Agustus 1997 atau tanggal 5 Rabi'ul Tsani 1418H   oleh Pangeran Abdulaziz bin Fahd (Pangeran Riyadh pada saat itu). 

Di kompleks Masjid Jabal Thariq itu dilengkapi juga pusat budaya dan Islam. 

Pembangunan masjid di selat Gibraltar dinilai Arab Saudi memiliki sejarah perkembangan Islam yang tak bisa dilupakan begitu saja. Karena di Gibraltar ini pernah terjadi  sejarah penaklukan Islam terhadap Andalusia.

Dalam penaklukkan Andalusia tentara Islam dipimpin panglima perang Bani Umayyah, Thariq bin Ziyad,  memimpin 7000 prajurit Islam terjadi pada tahun 92 Hijriah atau 711 M. Bahkan namanya  diabadikan pada sebuah nama salah satu selat. Tetapi bangsa Barat menamai dengan sebutan Gibraltar.

Saat peresmian Masjid Jabal Thariq di Selat Gibraltar 

Peresmian Masjid Jabal Thariq di Selat Gibraltar, diresmikan oleh Pangeran Abdulaziz bin Fahd pada 8 Agustus 1997 atau tanggal 5 Rabi'ul Tsani 1418H (Foto Dok Haramain Archives)
Siapakah Thariq bin Ziyad itu? Thariq bin Ziyad berasal dari bangsa Barbar yang lahir pada tahun 50 Hijriah. Setahun setelah misi sukses Islam yang dipimpin oleh Tharif bin Malik dan Musa bin Nushair, Thariq kemudian ditunjuk dan dipercaya untuk melanjutkan misi sebagai panglima perang pasukan Islam pada pemerintahan Daulah Bani Umayyah.

Thariq bin Ziyad masuk Islam karena ajakan Musa bin Nushair.  Hal inilah yang membuat hubungan keduanya menjadi dekat hingga saling mengandalkan satu sama lain.

Menurut Dr. Ahmad Zain dkk di Majalah Ar-Risalah Dakwah, pada Rajab 92 Hijriah, Musa bin Mushair menyiapkan pasukan campuran berkuda (kavaleri) dan pejalan kaki (infanteri) yang terdiri dari bangsa Arab dan Barbar. 

Pasukan ini dipimpin oleh Thariq bin Ziyad dan mulai menyebrangi lautan dari Ceuta menuju Andalusia menggunakan perahu-perahu dari Raja Julian, kenalan dari Musa bin Nushair.

Julian juga menyusupkan para pasukan Thariq di atas kapal-kapal para pedagang yang bolak-balik ke Andalusia. Hal ini dituliskan oleh Ibnu Adzari dalam buku Al-Bayan Al-Mughrib yang dikutip dari buku Bangkit dan Runtuhnya Andalusia karya Raghib As-Sirjani.

Para penduduk Andalusia sama sekali tidak menyadari hal itu. Bahkan mereka mengira perahu-perahu tersebut hanya membawa para pedagang. Padahal perahu tersebut membawa pasukan dalam kelompok demi kelompok menuju Andalusia.

Pasukan Islam pun bergerak hingga menyebrangi sebuah selat hingga berhenti di salah satu gunung atau bukit tersebut.

Sebuah kisah menyebutkan bahwa sesampainya mereka di daratan Spanyol, Thariq membakar seluruh kapal-kapal yang mengangkut mereka. Hal ini bagian dari strategi Thariq pasukan tidak bisa kembali lagi (mundur) sehingga semangat kaum muslimin untuk terus berjuang.

Kemudian Thariq bin Ziyad memberikan pidato pada pasukannya di sebuah bukit yang membakar semangat jihad. "Wahai prajurit, perahu telah kami bakar, kalian tidak bisa mundur sedang didepanmu musuh. Mundur tenggelam di laut, maju, melawan musuh mati syahid."

Begitu antara lain pidato yang heroik sehingga pasukan Thariq menjadi percaya diri. Karena pasukan musuh yang dihadapi pasukan Thariq berjumlah 100.000 yang dipimpin Roderick.

Bukit yang menjadi tempatnya berpidato itulah yang kemudian dinamakan Jabal Thariq atau Gibraltar. Sehingga nama Selat Hercules, pemisah antara benua Afrika dan Eropa, berganti nama menjadi Selat Gibraltar.

Hal itulah yang menjadi sejarah lahirnya nama Selat Gibraltar yang dikenal hingga sekarang.

Mulanya, Thariq menawarkan negosisasi dengan pasukan pimpinan Roderick untuk masuk Islam. Jika menolak, mereka boleh membayar jizyah dan Thariq juga akan membiarkan mereka dengan harta benda mereka.

Namun, pasukan Andalusia tersebut memilih  berperang. Maka terjadilah peperangan di antara kedua pasukan tersebut.

Roderick membawa sekitar 100.000 pasukan untuk melawan 7.000 pasukan Islam saat itu. Peperangan berlangsung selama delapan hari dan atas izin Allah, perang tersebut dimenangkan oleh pasukan Thariq bin Ziyad. 

Sehingga  pasukan Thariq pun berhasil menguasai ibu kota pemerintahan Spanyol, Cordova dan Toledo. (alfa|mnm)


Posting Komentar untuk "Masjid Jabal Thariq di Selat Gibraltar yang Monumental"