Tips Sehat Jamaah Haji Lansia

Foto Ilustrasi
Jemaah haji lansia sehat memerlukan persiapan. Sebab, menjadi lansia adalah proses alamiah bagi semua orang. Karenanya, setiap orang harus mempersiapkan diri untuk menjadi manusia lanjut usia yang lebih sehat. 

Demikian diungkapkan dr. H. Tejo Katon, S.Si, MBA, MM, Ketua PW Forum Komunikasi Alumni Petugas Haji Indonesia Wil. DIY dan Wakil Ketua Umum IPHI DIY Bidang Kesehatan. 

Menurutnya, agar menjadi lansia yang lebih sehat, mandiri, aktif, produktif dan bisa melaksanakan ibadah haji secara sehat maka perlu mempersiapkan diri. 

Caranya, katanya melanjutkan, dengan meningkatkan kesabaran dan berfikir positif, menjalin hubungan harmonis dalam keluarga, teman dan lingkungan serta tetap setia dengan pasangan yang sah. 

Selanjutnya untuk menjadi jemaah haji lansia yang sehat, perlu melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sejak sekarang. 

Seperti dilansir situs Kemenag RI, menurut Tejo, setidaknya ada empat hal yang harus dilakukan untuk menjadi jemaah haji lansia yang lebih sehat.

Pertama, selalu membiasakan melakukan aktifitas fisik ringan selama 30 menit sehari dan lakukan senam lansia secara rutin, karena tidak bisa dipungkiri bahwa ibadah haji adalah ibadah fisik.  

Kedua, konsumsi sayur dan buah setiap hari dan makan makanan yang kaya akan kalsium. Ketiga, memeriksakan kesehatan secara rutin di pos pelayanan terpadu (posyandu) lansia atau pos pembinaan terpadu (posbindu) dan ke Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) jika ada keluhan kesehatan.  

Keempat, kembangkan hobi sesuai kemampuan dan terus lakukan kegiatan yang mengasah otak. Hal ini dirasa perlu dilakukan, mengingat dengan melakukan tips kesehatan sebelum keberangkatan haji, bisa melatih dan terbiasa ketika berada di tanah suci. 

Setelah berlatih, kekuatan fisik akan jauh lebih prima dan insyaAllah ibadah haji lebih optimal serta kondisi kesehatan jemaah pun terjaga. Terlebih jemaah haji yang berusia lanjut usia atau lansia harus menjaga kesehatan agar tetap prima dan sehat. Apalagi menghadapi aktifitas puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna), fisik yang prima sangatlah dibutuhkan. 

Kondisi fisik jemaah haji lansia berbeda dengan jemaah haji yang masih muda. Untuk itu ritme ibadah jemaah haji lansia harus dijaga. Kondisi fisik yang prima dan sehat bagi jemaah lansia sangat diperlukan saat ibadah di Armuzna. 

Kadang ada sebagian jemaah yang tidak mau makan karena terlalu sibuk beribadah, kondisi ini dapat menimbulkan terjadinya hipoglikemia (menurunnya kadar gula darah) dimana hal ini merupakan dampak dari aktifitas padat dalam beribadah. Hingga tidak memperhatikan asupan gizi yang dibutuhkan bagi tubuhnya. 

Kelima, perbanyak minum air selama proses ibadah ditanah suci, karena cuaca di Medinah-Makkah saat ini cukup panas, minimal 2 liter per hari atau minimal 8 gelas, supaya tidak dehidrasi. 

Yang keenam, jemaah haji lansia harus meluangkan waktu untuk istirahat, sehingga jemaah haji lansia jangan memaksakan diri beribadah ditanah suci padahal sebetulnya sudah sangat kelelahan. Jemaah haji lansia harus cukup beristirahat dan fokus untuk mengikuti puncak haji seperti wukuf di Arafah dan rukun lainnya. 

Saat momen penting itu, tubuh harus dalam kondisi sehat dan prima. Selain fisik yang kelelahan, para jemaah haji lansia juga kadang terkena demensia. Ini adalah sebuah kondisi di mana para jemaah haji  mengalami kemunduran proses berpikir, sehingga tak sadar ada di mana, lupa hari dan waktu. 

"Ini terjadi juga karena faktor kelelahan. Kondisi kelelahan yang dialami para Jemaah haji lansia perlu diantisipasi sejak awal sehingga ibadah haji di tanah suci bisa dilakukan secara maksimal," pungkas Tejo. (kmg|alfa).

Posting Komentar untuk "Tips Sehat Jamaah Haji Lansia"