Tempat Tempat Kuliner Sebabkan Kemacetan Lalulintas di Kota Bogor

foto humas kota bogor
Bekerjasama dengan LPP RRI Bogor, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kota Bogor menggelar Diskusi Publik akhir tahun dengan mengusung tema “Modernisasi Kuliner Tradisional Menuju Terbentuknya Pusat Kuliner di Kota Bogor (Bogor One Stop Kuliner)”. Kegiatan berlangsung di hotel Pangrango 2, Jumat (29/12/2017).
Hadir sebagai narasumber Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Ade Sarip Hidayat, anggota DPRD Kota Bogor Zaenul Mutaqin, Ketua Kadin Jawa Barat Agung Suryamal, Ketua Hipmi Kota Bogor Muzakir Abdullah, Ketua Kadin Kota Bogor Erik Irawan Suganda.
Moderator acara dialog Adi Irosadi mengungkapkan, latar belakang diusungnya tema ini terkait Kota Bogor sebagai kota transit, dimana sebagian besar pengunjung yang datang bertujuan menikmati kuliner yang ada di Kota Bogor.
“Beberapa permasalahan yang terjadi antara lain, tidak terpusatnya aneka kuliner di Kota Bogor menyebabkan padatnya lalu lintas terutama pada akhir pekan,” katanya.
Disamping itu, masih banyaknva tempat tempat kuliner tradisional di Kota Bogor vang tidak menyediakan lahan parkir memadai, sehingga pengunjung menggunakan badan jalan untuk memarkir kendaraannya, sehingga menambah kepadatan atau kemacetan arus lalu-lintas.
“Tidak maksimalnya omset para pengusaha kuliner dikarenakan kemacetan dan tidak adanya lahan parkir yang memadai,” sebutnya.
Kedepan kata dia, diharapkan terbentuknya pusat pusat kuliner Tradisional yang modern di kota Bogor dengan area parkir yang memadai sehingga memudahkan pengunjung dan meminimalisir parkir  dibahu jalan, sehingga mamperlancar anus lalu-lintas, serta mengakomodir pengusaha kuliner Tradisional ke tempat yang lebih layak sehingga diharapkan mampu menambah omset mereka. “Termasuk menambah Pendapatan Asli Daerah dari sektor jasa dan kuliner dan menambah daya tampung tenaga kerja,” katanya. (humas kota bogor).

Posting Komentar untuk "Tempat Tempat Kuliner Sebabkan Kemacetan Lalulintas di Kota Bogor"