Warga sekitar rumah yang ditempati oleh terduga teroris Cirebon, Jawa
Barat, mengakui bahwa semua penghuninya tertutup dengan masyarakat
lainnya.
"Kami memang sempat memiliki kecurigaan terhadap warga yang tinggal disitu, karena semua penghuninya tertutup dengan masyarakat," kata Ketua RT setempat, Gunanto di Cirebon, Kamis, 17 Mei 2018, seperti dilansir Kantor Berita Antara.
Salah satu terduga teroris yang berinisial S bertempat tinggal di rumah kontrakan di RW 02 RT 05 Desa Jemaras Kidul, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Menurut Gunanto, di rumah yang digeledah oleh pihak kepolisian, ditinggali oleh tiga orang. Ketiganya yaitu, pelaku yang berinisial S, istrinya dan istri dari Junaedi.
"Jadi di rumah itu ada batasannya. Separuh digunakan oleh pelaku dan istrinya, separuh lagi digunakan oleh istri Junaedi," ujarnya.
Di tempat yang sama, Andi (28 thn) warga Desa Jemaras mengatakan, rumah yang ditempati S sama dengan rumah yang pernah digerebek oleh pihak kepolisian saat peristiwa bom Thamrin 2015.
Rumah tersebut merupakan kediaman Junaedi, salah satu pelaku bom Thamrin yang saat ini masih berada di tahanan.
"Pelaku tinggalnya di rumah Juanedi. Kalau Junaedi sudah ditangkap 'pas' peristiwa Thamrin," katanya.
Detasemen Khusus 88 Anti Teror menangkap dua orang di Kota dan Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Kamis, 17 Mei 2018 sore, karena diduga terlibat kasus terorisme.
"Telah dilakukan kegiatan penegakan hukum terduga teroris berinisial H dan S," kata Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Agung Budi Maryoto.
Agung mengatakan dua terduga teroris itu ditangkap di wilayah Kabupaten dan satunya lagi wilayah Kota Cirebon. (ant|pr|azka).
"Kami memang sempat memiliki kecurigaan terhadap warga yang tinggal disitu, karena semua penghuninya tertutup dengan masyarakat," kata Ketua RT setempat, Gunanto di Cirebon, Kamis, 17 Mei 2018, seperti dilansir Kantor Berita Antara.
Salah satu terduga teroris yang berinisial S bertempat tinggal di rumah kontrakan di RW 02 RT 05 Desa Jemaras Kidul, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Menurut Gunanto, di rumah yang digeledah oleh pihak kepolisian, ditinggali oleh tiga orang. Ketiganya yaitu, pelaku yang berinisial S, istrinya dan istri dari Junaedi.
"Jadi di rumah itu ada batasannya. Separuh digunakan oleh pelaku dan istrinya, separuh lagi digunakan oleh istri Junaedi," ujarnya.
Di tempat yang sama, Andi (28 thn) warga Desa Jemaras mengatakan, rumah yang ditempati S sama dengan rumah yang pernah digerebek oleh pihak kepolisian saat peristiwa bom Thamrin 2015.
Rumah tersebut merupakan kediaman Junaedi, salah satu pelaku bom Thamrin yang saat ini masih berada di tahanan.
"Pelaku tinggalnya di rumah Juanedi. Kalau Junaedi sudah ditangkap 'pas' peristiwa Thamrin," katanya.
Detasemen Khusus 88 Anti Teror menangkap dua orang di Kota dan Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Kamis, 17 Mei 2018 sore, karena diduga terlibat kasus terorisme.
"Telah dilakukan kegiatan penegakan hukum terduga teroris berinisial H dan S," kata Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Agung Budi Maryoto.
Agung mengatakan dua terduga teroris itu ditangkap di wilayah Kabupaten dan satunya lagi wilayah Kota Cirebon. (ant|pr|azka).
Posting Komentar untuk "Terduga Teroris Cirebon Sikapnya Tertutup Sama Warga"